Sunday, 4 February 2018

KAPAN? - Bagian kedua

Judul: KAPAN? - Bagian 2
Penulis: CANDLA WIBAWA
Tanda: KAPAN? - Bagian 1

Hari UN hampir tiba, guru pembimbing saat Pelajaran BP/ BK bertanya, beliau berkata "Kalian mau ke SMA mana?". Kalau aku ke SMAN 3, itu juga SMA Favorit sekaligus satu-satunya SMAN tingkat kabupaten di daerahku. Tapi aku gagal masuk, karena Bapakku. Beliau telah mendaftarkan ku ke SMK SANTANA 1 atau 一番サンタナ男子学園高等学校 (dibaca: ichiban SANTANA danshi gakuen koutougakkou). Dari namanya saja sudah ketahuan kalau SANTANA adalah SMA Khusus Laki-laki. Jujur aku menangis, saat itu. Aku pikir ini aneh, saat SD aku tidak peduli mau sekolah dimana juga, tapi aku mendapatkan SMP Favorit kan? Nah sekarang aku merencanakan sematang mungkin malah sebaliknya? SMK ini reputasinya sangat buruk dimata orang luar, padahal tidak sedikit juga orang baik didalamnya. Itulah kenapa aku awalnya tidak mau masuk sekolah SANTANA ini, padahal kata temanku Belia, aku dipanggil saat pembagian kelas di SMAN 3 itu.
Masa penerimaan Siswa baru tahun ajaran 2014/2015 dimulai -aku lulus SMP tahun 2014 loh ya- seperti biasa MOPD, dan lainnya, pas MOPD ada Kakak kelas yang suka kepada ku, bukan dari SANTANA 1 ya, ini dari SMK SANTANA 2 atau 二番サンタナ女子学園高等学校 (dibaca: niban SANTANA joushi gakuen koutougakkou) yaitu SMA Khusus Perempuan. Ada dua orang yang suka padaku dan mereka berdua berteman haha. Mungkin suka karena aku baik, pendiam, tidak berisik, dan sopan (MUNGKIN YA!). Kami di tugaskan untuk berkenalan di kelas, pas perkenalan giliran aku, aku mulai memperkenalkan diriku, aku pakai jam tangan warna putih "perkenalkan nama saya, Candra Wibawa..." di sela-sela aku berkenalan, aku mendengar ada yang berbicara "cuco, banci" aku terkejut mendengar omongan itu, maksudku kenapa? Apa salahku? Aku sudah berusaha berjalan seperti biasanya, bersuara seperti laki-laki dan memamg suaraku seperti itu, bersikap tegap, apanya yang salah? Aku ingin tahu siapa yang berbicara seperti itu tadi, dan ternyata, saat perkenalan orang berikutnya tidak ku temukan suara siapa tadi. Aku sangat kesal dan kecewa kepada mereka, tapi terimakasih. -oh iya, setelah berhari-hari akupun terpikirkan tentang jam tangan yang ku pakai, "apa karena ini?" tanyaku didalam hati.-
Saat perkenalan juga ada orang yang ku suka saat itu, ini memang konyol dan bodoh Haha.
Saat kelas 10 aku jatuh cinta, dengan kakak kelas, ini adalah cinta pertamaku💙. Sekali lagi ini bukan kakak kelas SANTANA 1 ya. Sayang sekali kami pacaran hanya seminggu. Kata teman kelas "naha? Padahal maraneh mun tinu keluarga mah, keluarga idaman nyaho - Kenapa? Padahal kalau dalam rumah tangga, kalian itu keluarga idaman tau." ya, karena mungkin aku masih anak-anak mentalnya (usia 14 tahun, SMA?), aku juga masih merasa aneh kalau harus berpacaran, entah kenapa. Atau mungkin karena aku suka teman kelas?
Jarak waktu 3 bulan kami pacaran lagi, agak lama ini, mungkin 1 bulan atau 7 mingguan, kali ini jujur aku belum bisa membuat dia bahagia. Saat aku putus aku bilang "kamu silahkan dengan orang lain dulu, nanti setelah aku lulus, setelah aku bekerja, aku akan kembali kepadamu, semoga hati kamu masih tetap untukku." setelah bilang seperti itu, dia marah, dia menutup panggilan, saat aku panggil balik dia susah sekali, tapi pada saat diangkat, dia menangis, duh aku merasa bersalah, maafkan aku. Nama dia Pani Fitriyani, dulu panggilan romantisnya Faachan yaitu Fani Candra, sekaligus Fani Sayang kalau dalam bahasa Jepangnya, ditambah aku tidak tahu penulisan nama dia waktu itu, eh ternyata penulisan namanya Pani Fitriyani, sampai sekarang aku belum bisa pindah hati dari Pani.. Pani itu orang yang sempurna untukku, dia orang yang spesial, dia dewasa, dia yang membimbingku menjadi dewasa, aku bisa mejadi orang dewasa saat aku berada disampingnya, dia... Dia... Memberikan segalanya untukku, dia juga sudah kenal baik dengan ibuku, dan ibuku berharap kami adalah jodoh :') aku juga berharap begitu bu... Aku membuat ini sangat penting, karena dia adalah orang yang penting bagiku, bahkan sampai saat ini.., tapi aku rasa sekarang dia merasa terganggu akan kehadiranku, jadi aku memanggil dia dengan "kakak kelas" agar dia tidak menjauh lagi dariku. -Saat ini aku panggil dia PF.-
Kelas 10 itu ada juga hal yang menarik lainnya, pertama guru yang tidak suka kepadaku karena Fisikku, aku suka kepada teman kelas, guru galak, menyesalnya karena aku dulu sempat tidak niat sekolah di SMPN, aku masih tidak suka sekolah di SANTANA 2 saat itu, perginya teman kelas Muhammad Gunawan, dia pindah sekolah, menurutku padahal dia anak baik. Maaf ya aku selalu berbuat hal yang tidak baik kepada kamu Gun.
Tahun ajaran 2015/2016 dimulai, aku naik kelas ke 11 TKR 2, aku masuk organisasi OSIS, dan Pramuka, Kebetulan aku panitia MOPD waktu itu. Aku telah mempersiapkan ucapan perkenalanku kepada calon siswa baru, tapi hasilnya aku malah tidak menyampaikannya, duhh. Sebenarnya aku ingin jadi Panitia MOPD SANTANA 2, bukan karena anak perempuannya ya, tapi aku malu kalau harus di SANTANA 1 aku takut seperti perkenalanku saat pembagian kelas. Tapi hasilnya tetap saja aku di SANTANA 1. Saat MOPD, ada calon siswa yang ngomong kepada ku "A, abi resep ka aa - Bang, aku suka sama kamu" , "bumi aa dimana? - rumahnya dimana bang?", " Dasar sialan anak SANTANA 1 ini" kataku di dalam hati sambil kesal. Aku tidak menjawabnya, aku pura-pura tidak mendengarkannya. Tuh benarkan apa kataku, inilah kenapa aku tidak mau jadi Panitia di SANTANA 1, mereka pasti mengejekku, karena kakak kelas mereka tenyata adik mereka. Iya mereka kelahiran tahun 1999 sedangkan aku tahun 2000.
Masa MOPD telah selesai. Setelah beberapa bulan kemudian ada Pensi, saat Pensi juga ada yang bilang suka kepadaku (Pensi SANTANA 1 & 2 bekerja sama). Adik kelas saat MOPD pas ada kegiatan diluar sekolah, ini dari SANTANA 2 yah! Aku sempat membalas cintanya hanya saja, aku belum siap dewasa, jadi akhirnya kami tidak pacaran. Dan tanpa ku tahun dia telah pindah sekolah. Karena orang tuanya dipindah tugaskan.
Kelas 11 juga ada teman baru, dia murid pindahan. Dia tinggi, putih, ganteng juga duh masalah bagiku. Kukira kami tidak akan berteman tapi ternyata kami berteman baik, hehe. -biasanya aku kalau dengan Laki-laki ganteng susah berteman, mungkin karena aku merasa tersaingi oleh dia kali ya.- Ada juga yang bilang kalau aku tidak akan lulus sekolah ini, bahkan Ujian Kompetensi pun aku tidak akan lulus, ini teman kelas loh ya, yang ngomong. Yah, aku anggap saja sebagai daun kering yang jatuh tertiup angin yang hanya numpang lewat saja. Tapi aku malah mendramatiskan kondisi ini, aku jadi patah semangat, bahkan berniat pindah sekolah. "Bukannya aku tidak suka sekolah ini? Tapi kenapa aku masin bertahan?" kataku dalam hati waktu itu.
Tahun 2016/2017 aku naik kelas ke XII TKR 2, ya tetap bersama dari kelas 10. Hari pertama sekolah tahun ajaran 2016/2017 aku tidak sekolah, karena kami kelas 12 harus Praktek Kerja Industri atau Prakerin. Setelah Idul Fitri akupun pergi ke Cimahi, hari pertama Prakerin bengkel masih kosong, karena yang jadi pembimbingku dan para seniorku nantinya, belum pulang dari libur Idul Fitri. Mulailah hari ketiga aku masuk Prakerin. Aku takut, malu, perutku juga menjadi mules, hari pertama biasa-biasa saja, sebelimnya dikasih nasihat dulu oleh Pembimbing. Hari-hari selanjutnya beliau jadi agak beda kepadaku, dia seperti mengacuhkanku. Menurutki, apa yang salah? Aku memang tidak bisa, dan belum mengerti jadi wajarlah. Tapi setelah 2 minggu pengasingan tersebut, aku terkejut karena aku diberi uang, aku bersyukur sekali. Itu uang terbesar yang pernah aku miliki saat itu, dan beberapa hari kemudian, beliau mulai memperdulikan aku, menganggap aku ada, percaya kepadaku, dan mengijinkan aku bekerja disana setelah lukus sekolah. Bahkan pagi-pagi sebelum aku masuk aku dikerjai dulu oleh Pembimbing san para Seniorku. Itu karena aku menujukkan keseriusanku, aku mengingat setiap hal baru yang mereka berikan, yang mereka ajarkan kepadaku, hingga akhirnya Beliau menganggap aku. Setiap minggu aku diberi uang, alhamdulillah aku senag sekali, aku titipkan uangku kepada kakakku, selama 2 bulan terakhir, hubungan aku dengan mereka alhamdulillah baik-baik saja.
Tidak terasa tanggal 30 September 2016 pun telah tiba, itu adalah hari terakhir aku di bengkel, aku bercanda kepada salah satu seniorku "ayo a, cepat, biar cepat selesai, biar cepat mandi, biar cepat pu..? Lang hehe" ini kataku, langsung dia membalas candaan tersebut "a pelong si Sadut ges hayang buru-buru uih duh, Dut, Dut - A (pembimbing) lihat si Sadut dia sudah ingin cepat pulang saja, ini hari terakhirnya disini, duh Dut, Dut". " eh engga ko, engga, hanya bercanda hehe" kami bercanda dan Ibu, (Istri Pembimbing) dia pun mengikuti candaan kami hingga bertanya ini itu kepadaku. Malam pun tiba, ini akhirnya, pertemuan terakhir kami, beruntung di Bengkel sedang tidak ada tamu, jadi aku tidak canggung pamit kepada mereka, tapi aku sedih untuk pamit, meninggalkan mereka, aku hampir menitikkan air mata ketika ada Senior yanh bertanya kepadaku "ges ieu mah, Sadut moal kadieu-dieu deui atuh nya? - Setelah ini, Sadut tidak akan pernah kesini lagi dong ya?" aku tidak menjawab pertanyaan itu, karena terlalu sedih keadaan saat itu. Setelah Isya, aku pun pamit "terimakasih dan mohon maafkan Saya, karena Saya selalu merepotkan kalian semua". "Heeh, sami-sami, ati-atinya Dut. - iya sama-sama Dut, hati-hati ya." akupun bersalaman dan bergegas keluar hingga...

~~BERSAMBUNG~~

Bagaiamana? Maaf karena banyak salah huruf, ceritanya membosankan, bahasanya juga ada yang formal dan informal. Tatabahasanya juga acak-acakan. Jadi mohon maaf ya. Alur cerita, penggunaan katanya juga masih sangat buruk.
Mohon pendapatnya, silahkan dikomentar kalau berkenan.☺
Terimakasih dan Mohon maaf. Sampai jumpa kapan pun ya.

SELANJUTNYA:
KAPAN? - Bagian 3
MASA LALU - Bagian 3

Saturday, 3 February 2018

KAPAN? - Bagian Pertama

Judul: KAPAN? - Bagian 1
Penulis: CANDLA WIBAWA

KEHIDUPAN PERTAMAKU - Bagian 1 (tamat)

Suatu hari aku terlahir di dunia ini, tepatnya 18 Februari 2000. Aku mulai tahu bahwa aku hidup itu ketika aku mulai usia 3 tahun atau usia 4 tahun, mungkin usiaku 5 tahun. Hal yang aku ingat ketika itu adalah saat aku menangis , karena tidak mau masuk TK, aku iri karena teman ku sudah SD saat itu. Jadi saat usia ku 4 atau 5 tahun aku sudah masuk SD saat itu. Kelas 1 bersama dengan temanku, dan itu yang membuat ku paling muda di kelas, saat itu. Syukurlah saat SD aku dapat berusaha mengejar pelajaran. Guru kami saat SD terkenal galak, tapi berkat beliau, aku bisa membaca, menulis, bercerita, berhitung, dan lain-lain. Prestasiku saat SD, kelas 1 Peringkat 3 di kelas, kelas 2 sampai kelas 6 aku selalu Peringkat 2, syukurlah karena selama 5 tahun tersebut tidak ada yang merebut posisi ku hehe.
Masa SD itu penuh kegiatan, pagi kami Sekolah sampai pukul 12.00 dilanjut dengan 'sakolagama' kalau di bahasa Sunda, mulai pukul 13.00/14.00 sampai pukul 16.00/17.00. Sakolagama itu sekolah yang mendidik kita dalam hal Agama. Setelah itu kami pulang sambil main di jalan, berlarian, bahkan main 'Ucing nyumput' (Petak Umpet) sebelum Maghrib tiba. Pukul 18.00 kami pulang, mandi, berangkat ke Mesjid, kami belajar Mengaji. Sampai pukul 19.00/ 19.30. Begitulah setiap harinya, hari-hari yang sangat menyenangkan ketika kami kecil dulu. Masa kecil kami main 'Gatrik' aku tidak tahu bahasa Indonesianya hehe, 'Sondah' ituloh yang lempar batu terus loncat-loncat, 'Aasinan', 'Golip Segar', 'Kum', bahkan kalau musim hujan tiba dan air sedang banyak, di Selokan kami bermain air, ya, dulu air Selokan sangat jernih.

MASA LALU - Bagian 1

Ya, masa SD juga masa lalu, tapi ku mulai ceritanya dari sini saja.
Waktu berlalu sangat cepat 'kan? Kami lulus SD saat tahun 2011. Saat itu, penerimaan Siswa baru di SMP, guru aku bertanya "Kamu mau masuk SMP mana? Negeri saja ya, itu SMP Favorit loh." kata beliau. Ya, SMP Negeri memang Favorit, kenapa disebut 'Negeri' karena satu-satunya SMP bertaraf Negeri, dan juga langkanya sekolah SMP saat itu di daerah kami. Aku bingung, tidak tahu haris bagaimana, ya wajar sajalah, aku orang kampung jadi belum tahu SMP Negeri itu. Ya.. Itu aku serahkan daja kepada beliau, karena aku 'kan tidal tahu apa-apa. Setelah beberapa minggu atau mungkin bulan, aku mendapat kabar bahwa aku lulus masuk SMPN 1 itu. Aku sangat bersyukur, tapi biasa saja sih, maksudku kalau waktu dulu, "ah, sekolah ini, sama saja 'kan?" dasar anak kecil. Yah, waktu teris berjalan, upacara/ acara penerimaan siswa baru, kami mengikuti kegiatan MOS atau kalau sekarang MOPD. Setelah selesai lanjut ke pengumuman pembahian kelas. Aku deg-degan, takutnya tidak terpanggil, karena saking banyaknya siswa, aku duduk di kelas 7A waktu itu, jadi syukurlah aku tidak perlu menunggu lama, Haha.
Hari sekolah efektif pun tiba, saya dapat Sahabat, Teman, dan Teman kelas waktu itu. Meski sekarang kami tidak akrab lagi. Ada seseorang yang ku suka. Pertanyaannya Laki-laki atau Perempuan? Haha.
Yah, sekolah terus berlanjut seperti biasanya, aku naik angkot ke sekolah, tapi kadang juga jalan kaki karena tidak punya ongkos Bapak dan Mamah ku itu. Bayangkan anak 11 tahun, pukul 05.30 jalan kaki di tepi jalan raya yang langitnya masih agak gelap, di tambah jaraknya 3Km hanya untuk bersekolah. Aku takut waktu itu, tapi kalau sudah terbiasa jadi agak berkurang takutnya, jadi tidak apa-apa sih, apalagi dari jarak 1Km ke sekolah sudah mulai ada siswa sekolah lain yang berangkat sekolah. Hanya dari awalnya saja sih, kari 100% hanya aku anak yang jalan kaki. Agak menyenangkan ah.
Tahun berikutnya, 2012/2013 aku naik kelas 8, perpecahan terjadi. Aku kelas 8C ada yang ke kelas A, B, C, E, G, H, I. Dengan perpecahan tersebut akhirnya kami sekelas (7A yang dulu) tidak begitu akrab. Entah kenapalah intinya kami tidak akrab lagi.
Kelas 9, akhirnya kami kembali bersatu, kelas 7A, menjadi 9A. Kami bersama dan akrab lagi meski rada malu-malu. Adanya Perubahan karena banyaknya Siswa baru yang masuk pada tahun ajaran 2013/2014 itu, jadi ada siswa tambahan di kelas kami, mungkin 2 atau 3 orang baru. Ya, kami berusaha berteman, hanya saja mereka tidak begitu hangat seperti Alumni 7A lainnya. Wajar, mungkin karena mereka orang baru.
Banyak sekali pengalaman seru saat SMP, saat kelas 7, aku bertemu seseorang yang sangat buruk sekali, tanpa apapun kami pun bertengkar dan bermusuhan, kelas 8 orangnya beda-beda, tidak menarik sih, jujur deh. Meski ada orang baik juga, juga pas kelas 8 ini ada 2 Perempuan atau mungkin 3 yang suka kepada ku, yang satu E, aku suka dia, yang satu Y, agak tidak suka dia, soalnya dia itu judes, galak gitu. R dia suka karena ada maunya, dia bisa nyontek kepada ku, ah dasar. Kelas 9 kami bertemu kembali (akibat dari ini, aku dan teman kelas 8 kemarin tidak akrab lagi, parahnya ada yang lupa sama aku, pura-pura tidak ingat, aku pun melupakan mereka akhirnya), aku masih melanjutkan bermusuhan dengan orang yang sifatnya paling buruk sekali. Dengan berjalannya waktu, saat kelas 9 kami pun berteman, kami punya hal yang disukai sama, yang membuat kami terus bersama, semakin akrab. Dia itu Perempuan aneh, selalu bikin kesal, dan sifat buruk lainnya yang dia miliki. Namanya Nurul Sifa Khoerunisa -Aku tidak tahu betul bagaimana penulisan namanya. Terakhir dia bilang penulisannya Nurul Sifa Khaerunnisa-, Saking dekatnya aku selalu memukul kepalanya, mencoret bukunya tanpa sepengetahuannya, dan hal jahil lainnya.
SMP itu banyak hal yang terjadi juga banyak hal baru yang dengan beraninya ku pelajari. Pertama Karate saat kelas 7, Drum Band Sekolah saat kelas 8, Belajar Bahasa Jepang, Korea saat kelas 9, menjadi anggota keluarga orang kaya saat kelas 9, pemberitaan rumah ku disita saat kelas 9 karena kesalahan kakakku, yang akibat ini aku tahu bahwa teman sebangkuku, Riska Sri Wulandari dia itu teman atau mungkin sahabat terbaikku, soalnya hanya dia yang mendengarkan ceritaku waktu itu. Terima kasih Kaka. Menangis di hadapan Guru karena keadaan ekonomi keluarga, menari JKT48 - Yang Mencita Kue Keberuntungan dengan Belia Desyana Nursesa, kenal JKT48 saat kelas 7, bikin telur asin, menari JKT48 - RIVER di kelas dengan Khairunnissa dan Nurul Sifa Khoerunnisa. Meski banyak yang ngejek sih, haha. Waktu itu sedang bersih-bersih kelas, karena ada pengambilan kartu UN.
Hari UN hampir tiba, guru pembimbing saat Pelajaran BP/ BK bertanya, beliau berkata "Kalian mau ke SMA mana?". Kalau aku ke SMAN 3, itu juga SMA Favorit sekaligus satu-satunya SMAN tingkat kabupaten di daerahku. Tapi aku gagal masuk, karena Bapakku. Beliau...

~~BERSAMBUNG~~

Bagaiamana? Maaf karena banyak salah huruf, ceritanya membosankan, bahasanya juga ada yang formal dan informal. Tatabahasanya juga acak-acakan. Jadi mohon maaf ya. Alur cerita, penggunaan katanya juga masih sangat buruk.
Mohon pendapatnya, silahkan dikomentar kalau berkenan.☺
Terimakasih dan Mohon maaf. Sampai jumpa 04 Februari 2018.

SELANJUTNYA:
KAPAN? - Bagian 2
MASA LALU - Bagian 2