Wednesday, 31 October 2018

KAPAN? - Bagian Keempat

Judul: KAPAN? - Bagian Keempat
Penulis: CANDLA WIBAWA
Tanda: KAPAN - Bagian Ketiga

Aku senang memilikinya karena dari dulu aku ingin punya android untuk bisa BBMan bareng teman kelas, dan ketika sudah ada aku sangat bersyukur karena salah satu hal yang sangat aku ingin lakukan dengan teman kelas telah terkabul hehe.
Setelah sedang itu kami sekolah seperti biasanya, belajar, bersenang-senang, tertawa bersama, hingga UAS5 pun tiba begitupun dengan libur UAS5. Oh iya aku dikabarkan ranking dua Se-SMK 1 syukurlah alhamdulillah.
Saat libur UAS5 sekalian tahun baru 2017 aku dihubungi oleh senior ku saat aku prakerin kemarin katanya "ulin kadieu sambil bantuan didieu - Dut main ke sini sambil bantu-bantu di sini" begitu katanya. Tapi aku rasa aku tidak mau karena aku ingin bantu-bantu ibu bapak di sini, akhirnya aku tolak. Tiba-tiba aku mendapat kabar dan tentu saja aku terkejut karena katanya sih saat libur tahun baru 2017 itu, mereka pergi ke pantai. Ah padahal aku sangat ingin sekali pergi ke pantai. Aku baru sekali dan itu juga karena ada Pameran Teknologi di Pangandaran, itu pertama kalinya tapi syukurlah karena itu gratis jadi semuanya ditanggung oleh pihak sekolah hahaha. Oh iya, berangkat ke Pangandaran itu saat hari ketiga setelah sidang atau hari rabu, yah.. semoga kedepannya masih ada kesempatan untuk ke pantai amin.
Akhir liburan tahun baru pun tiba, aku juga teman-teman kembali bersekolah kami belajar seperti biasanya, ada satu hal yang selalu teringat ketika belajar di bengkel, si anak baru itu selalu saja memelukku dari belakang bahkan bukan dia saja, Aditya juga, Anton juga astaga tapi aku biarkan karena kami kan teman kelas, aku pikir bahwa itu tandanya kami sangat akrab satu sama lain, ditambah aku harus menikmati waktu itu, karena itu adalah tahun terakhir kami bersama. Pada tahun akhir ini aku ingin banyak membuat kenangan dengan teman kelas, tertawa bersama bahkan foto bersama, ya karena saat tahun pertama dan tahun kedua aku tidak ada foto sekalipun dengan mereka "aku harus ada kenangan dengan teman kelas di akhir ini" begitu kataku. Lalu kemudian "aku ingin berfoto dengan kamu hanya berdua atau 2 shoot (itu adalah cara fans JKT48 berbicara) hehehe" itu yang kukatakan kepada setiap orang di kelas lalu mereka pun bilang "heeh hayu engke urang foto duaan bareng - iya iya lakukan, nanti kita foto berdua bareng ya" tapi nyatanya foto itu tidak pernah terjadi, aku sedih tapi aku tidak menyerah sampai situ "baiklah ku kira aku harus memberikan kenangan kepada mereka" kataku dalam lamunan ku. Aku lalu membeli HVS terus menuliskan kata-kata "sebentar lagi kita akan berpisah ya, UN, Kelulusan, Upacara Perpisahan, semuanya akan datang berturut-turut. Aku hanya ingin mempunyai kenangan dari kalian dan memberikan kenangan untuk kalian, jadi aku menulis surat ini "terima kasih telah ada dalam hidupku selama 3 tahun ini, maaf karena aku tidak bersikap baik kepada kalian dan terima kasih atas kebahagiaan, candaan, lawakan, yang telah kalian berikan padaku. Aku jadi mengerti arti pertemanan berkat kalian dan karena itu juga, aku jadi tidak ingin berpisah dengan kalian. Tapi kita harus tetap menjalani hidup ini kan? Kita juga akan mengepakkan sayap masing-masing, berjalan di jalan masing-masing, tapi meskipun begitu... kita tetap berada di langit yang sama kan? hehe. Saat ini aku hanya bisa tertawa mengejek diriku sendiri, karena tahun pertama dan kedua sangat buruk bagiku mengingat kurang bersahabat nya aku saat itu. Maaf dan terima kasih. Kalian akan selalu ada di dalam kenanganku, aku harap aku juga bisa selalu ada dalam kenangan kalian. Bisa bertemu kalian adalah hal terindah dalam masa mudaku, terima kasih, maaf, dan sampai jumpa kembali"" begitulah kira-kira. Tapi pada akhirnya aku tidak mengirimkan hal terakhir itu, aku malu masa laki-laki bersikap seperti itu! lebay padahal aku menuliskan 4 sampai lima lembar kata-kata seperti itu untuk diberikan pada teman terdekat ku, ya mungkin kalau masih ada suratnya aku berjanji akan memberikan itu suatu saat nanti. Selain itu aku juga membuat video tapi lagu latar belakangnya SKE48 - mae no meri, ya tentu saja teman-teman ada tidak suka, tapi meskipun begitu banyak juga yang memintanya.
Setelah beberapa minggu dengan jam tambahan untuk UN akhirnya salah satu dari hal yang berturut-turut pun tiba, yaitu UN. "Kalian adalah angkatan pertama dan generasi pertama yang melaksanakan UN ini" kata pak kepala sekolah, pasalnya ini adalah UN yang berbasis komputer atau UNBK, (ya sebenarnya biasa saja sih kalau menurutku hehehe) dan sekolah kami itu termasuk satu-satunya sekolah yang melaksanakan UNBK di daerah kami. SMAN 3 atau tempat Belia sekolah, SMA PGRI, MAN 1, mereka tidak melaksanakan UNBK, termasuk SMA, SMK, MA daerah kota juga sedikit yang melaksanakan UNBK. UNBK dilaksanakan 4 hari. Sedihnya kami beda kelas saat itu, dari Abimanyu sampai Awalludin (absen nomor 9) berada di ruang 01, dari Candra Wibawa (aku, absen nomor 10) sampai Tika berada di ruang 02, dan satu-satunya teman kelas kami yaitu Wanda Sera, dia jam sore atau shift tiga yaitu dimulai pukul 14.00 dia di ruang 01. Ya, kami terpecah, sangat menyedihkan bagiku. Saat sedang UNBK kami enjoy melaksankannya, semuanya berjalan lancar hingga hari keempat, hari terakhir, ini adalah hal paling berat karena entah kapan kami bertemu lagi di hari yang tidak efektif setelah UN. Di hari terakhir ini aku melihat waktu di monitor tinggal 20 menit lagi, aku sedih berkaca-kaca karena 20 menit terakhir bersama teman-teman, "astaga sedih sekali" kataku, aku pun mengobrol dengan Dede Mamay, salah satu teman baikku. Mengobrol di saat terakhir. Kami mengobrol ngelantur ke sana kemari, saking sedihnya aku hanya bisa membendung air mataku ini dengan kelopak mataku "jangan jatuh, kumohon jangan jatuh" aku berkata seperti itu dalam hatiku. Ketika ku rasa kelopak mata ini tidak kuat membendung lagi, aku berpura-pura menguap sehingga air mata pun jatuh, setidaknya itu tidak membuatku terlihat cengeng di depan temanku itu. Saat aku berbincang dengan Mamay, terus ada temanku yang lain yang mengajak berbincang si Mamay ini, aku pun berhenti dan memandang ke seluruh temanku, perasaan sedih, ingin menangis, wajah memanas, itulah yang kurasakan saat itu. Aku ingin sekali waktu berhenti, aku ingin lebih lama bersama teman kelasku aku ingin kembali bercanda, tertawa, membayangkan esok tetap bertemu, tetap nongkrong, tetap menulis, menyimak, berisik, di dalam kelas, itu membuatku semakin bersedih pada saat 20 menit terakhir itu. Aku terus memperhatikan waktu yang ada di monitor berharap waktu agar lebih lama kalau terus diperhatikan, tinggal 10 menit lagi, tapi "silahkan logout kalau kalian telah selesai mengerjakan soal tersebut" pemberitahuan dari pengawas UN, ya tentu saja semuanya bergegas logout dan berdoa, lalu berpamitan.
Di hari terakhir waktu itu, aku ingin pulang bersama teman-temanku memandang wajah-wajah mereka untuk disimpan di memoriku sampai hari kelulusan tiba. Anehnya, lebih kebetulan sih, aku berpapasan dengan Wanda Sera, adanya kesempatan itu aku pun bersalaman dan berkata "semangat yah semoga lancar" dia pun mengangguk dan menuju ruangannya. Aku pun tak lupa memandang wajahnya untuk kusimpan di memoriku bersama teman kelas yang lain.
Beberapa hari kemudian atau mungkin dua minggu kemudian, hari kelulusan pun tiba, Ya Tuhan, aku sangat sedih. Tanggal 02 Mei 2017, kami akan segera lulus. Teman kelas 97% mengikuti "Konvoi" kelulusan, aku yang datang pagi-pagi sekali merasa kecewa, aku kira kami akan bertemu dan membuat kenangan, tertawa, bercanda, tapi hanya ada aku di sekolah ada juga yang belum berangkat dari rumahnya dan dengan alasan lainnya, Akhirnya akupun berkeliling di sekolah melihat tempat-tempat, ruang kelas yang sering kami gunakan berkumpul, melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada saat itu. Ketika aku di lantai dua di ruang (mungkin ruang) 12, mengingat 3 tahun kebelakang seperti ada film di hadapanku, teman-teman berkumpul, berisik, menyimak, menulis, belajar, saling mencontek sedang terjadi di hadapanku, aku hanya tersenyum, bersedih ketika melamunkan hal itu. Lamunan yang terkoneksi dengan kenangan yang direkam oleh mataku. Aku sangat berharap dapat melakukan berbagai hal tersebut dengan teman kelasku ini, suatu saat nanti.
Cuaca mendung saat itu, Jam menunjukkan pukul 12.00 kelulusan pun belum dimulai, teman sekelas lumayan banyak berdatangan tapi pergi lagi karena tahu kelulusan nanti pukul 17.00. kurasa mukaku mulai kusam, berminyak, rambut sudah kering seperti tidak keramas tiga hari haha.
Agak sore, dan teman-teman mulai berdatangan, Kelulusan pun dimulai kira-kira waktu itu pukul 17.00, kata sambutan dari bapak YPK SANTANA, juga kepala sekolah mengawali hari kelulusan kami, eh mungkin sore kelulusan kami hehehe. Pembagian surat kelulusan kami dibagikan oleh Pak Fahmi, beliau adalah Guru Prakarya kami saat kelas 10. Di hari penting begitu juga ada saja yang telat menerima surat kelulusan mereka, padahal kukira kami dapat bersama-sama, komplit juga, setelah selesai pembagian kami pun pulang entah apa yang terjadi setelah itu aku lupa lagi hehehe.

~~BERSAMBUNG~~
Bagaimana? Maaf karena banyak salah huruf, ceritanya membosankan, bahasanya juga ada yang formal dan informal. Tatabahasanya juga acak-acakan. Jadi mohon maaf ya. Alur cerita, penggunaan katanya juga masih sangat buruk. Mohon pendapatnya, silahkan dikomentar kalau berkenan.☺
Terimakasih dan Mohon maaf. Sampai jumpa kapan pun ya.

SELANJUTNYA:
KAPAN? - Bagian 5
MASA LALU - Bagian 5

PERHATIAN! Ini hanya cerita fiktif belaka, hanya saja saya menamakan para tokoh dengan orang-orang nyata yang ada di kehidupan saya agar saya lebih mudah menceritakannya. Terima kasih atas perhatiannya.

No comments:

Post a Comment