Wednesday, 31 October 2018

Kehidupan Pekerja

Banyak sekali hal baru yang terjadi setelah bekerja, apakah kehidupanku setelah bekerja sama dengan kalian? Simak ceritanya di bawah ya.

Kehidupanku setelah bekerja (tamat)
Penulis: CANDLA WIBAWA

Hai teman-teman, perkenalkan namaku Ryandra Putra, usiaku 18 tahun, aku lulusan SMK tahun 2017. Aku bekerja di salah satu Perusahaan (atau bisa disebut pabrik) di Cimahi, Jawa Barat. Ini ceritaku tentang Kehidupan para pekerja, aku tidak menyudutkan yang belum mendapatkan pekerjaan karena aku juga merasakan gimana susahnya dulu cari kerja, jadi tetap semangat ya! Percayalah esok, kamu akan merasakan betapa indahnya rencana Tuhan.
"selamat kalian semua lulus dan bisa mulai bekerja pada esok hari, sebelumnya saya akan membagikan wilayah kerja kalian" begitu kata tim rekrut di pabrik tersebut. Ya, Alhamdulillah aku baru saja diterima kerja di salah satu pabrik di Cimahi, saat itu hari Kamis, 09 Maret 2018 dan cuaca sangat mendukung sekali, sangat cerah berbeda pada waktu ditesnya saat itu mendung dan pas pulang itu gerimis. Setelah pengumuman itu, aku mendapatkan informasi bahwa aku ditempatkan di wilayah Cabang 2 bersama dengan dua temanku yang lainnya yaitu Alfianto Wardi (Alfi) dan Indra Joseph (Indra). Setelah pembagian wilayah kerja kami pun disuruh untuk mensurvei tempat kerja kami agar besok pas hari pertama kami tidak terlambat atau kesasar. Kami pun (aku, Indra dan Alfi) berangkat untuk mensurvei, menaiki motor Indra aku nebeng kepadanya, soalnya aku belum punya motor saat itu. Saat itu kira-kira pukul 10.00 kami mensurvei, awalnya kami salah tempat kami malah menemui Cabang 1, tapi pas ditanya kepada pak satpam di sana, kami pun menuju Cabang 2 dengan berbalik arah, dan akhirnya ketemu. "Gerbangnya jelek sekali" kataku dalam hati. Saat aku menghampiri gerbang itu, tiba-tiba ada pak satpam keluar "ada apa dek?" . "oh ini pak, kami mau bertanya apa benar ini PT GSSJ LG 2?" kataku. "iya benar ada apa dek?" . "oh tidak, kami hanya sedang mensurvei karena besok adalah hari pertama kami bekerja" . "oh baiklah kalau begitu" Kata pak satpam sambil mengangguk. Setelah selesai, kami pun  pamit pergi untuk pulang. Di jalan kami (aku dan Indra) ngobrol ini itu, alamat rumah kami juga, hingga pada akhirnya aku mau diajak ke rumahnya, tapi aku bukan ke jalan sana jurusannya kataku, akhirnya aku pun diturunkan di pertigaan. Sebenarnya aku sejalan pulang dengan Alfi, tapi karena tidak tahu dia sudah pulang duluan, dan terpaksa aku harus naik angkot. Sedikit lama menunggu angkot hingga aku ikut sholat di mesjid daerah sana. Kira-kira mungkin pukul 12.00 aku mendapatkan angkot dan langsung pulang. Hari itu cuacanya sangat terik, aku sampai kegerahan di dalam angkot hingga sampai rumah pun aku langsung mandi, dan beristirahat bersipa-siap untuk kerja esok.
"drrrrttt... Drrrrtttt.. Drrrrtttt" Pukul 04.35. Aku terbangun oleh suara Alarm ponselku. Aku langsung bergegas ke kamar mandi dan langsung wudhu untuk sholat subuh, hawa dingin saat itu. Setelah selesai sholat, aku keluar mencari warung semoga sudah ada yang buka, dan langsung sarapan, di sela-sela sarapan aku menghubungi Alfi dan Indra ku katakan "aku kira kita harus lebih pagi sampai ke pabriknya, soalnya kita kan mau membuat absen (dengan sidik jari)". Setelah kira-kira pukul 05.45 aku mandi dan bergegas pergi ke sana menggunakan angkot, padahal kami diharuskan masuk pukul 08.00 tapi kenapa aku berangkat pukul 06.00? Karena jalanan macet di sana, apalagi aku menggunakan angkot uh sudah pasti bakal terlambat ini mah.
Singkat cerita aku nyampe di pabrik, tapi ternyata ada yang lebih dulu, Alfi heheh ku kira aku yang bakal pertama nyampe. Setelah aku sampi di sana, kemudian di susul oleh Indra dan kami mengobrol. Dari dalam, aku lihat pak satpam memperhatukan kami, menyadari kami berada di luar, kami akhirnya dipanggil masuk oleh pak satpam, dan di suruh menunggu di dalam saja. Begitu Kami masuk wilayah gerbang pertama "waaaaawwww.. Besar, keren, bersih sekali tempat ini, ditambah asri lagi karena banyak pepohonan" begitu kataku, cuaca juga mendukung, agak mendung saat itu, dingin juga hehe, ada pekerja yang lalu lalang, mobil-mobil truk yang terparkir. Kami Menunggu agak lama di dalam dan akhirnya kami dipaggil, kami masuk dan kami makin tercengang karena besar dan sibuknya pabrik ini, banyak kendaraan besar yang masuk dan keluar juga banyaknya motor para pekerja di parkiran, "keren banget ini pabrik" kataku dalam hati, kami dipersilahkan untuk menyimpan barang kami di loker oleh pak satpam. Setelah itu kami menemui HRD dan mulailah pembuatan Absen itu, sekalian kami juga diberitahukan lagi tentang peraturan dan keselamatan kerja juga. Pukul 09.30 kami mulai masuk ke dalam pabrik, singkat cerita aku ditempatkan di bagian OP (Operator Produksi) bagian bawah, Indra OP bagian atas, dan Alfi bagian Administrasi. Hari pertama kerja baik-baik saja, para senior baik, tapi aku malu dan agak canggung dengan mereka.. Yah maklum ini hari pertama kerjakan. Di bagian bawah itu ada banyak sekali posisi, aku posisi pembuatan per/ pegas (maaf karena privasi jadi aku tidak menyebutkan pabrik ini produksi barang apa).
Pukul 14.00 ada pergantian shift, akhirnya aku bertemu dengan senior baru lagi, tapi tak apa lebih banyak kenalan lebih baik, jujur aku agak takut karena mungkin saja mereka galak. Shift yang baru itu adalah shift A, saat itu senior yang mengajarkanku seumuran denganku dia baik juga ramah hingga aku tak merasa sudah pukul 16 WIB, setelah mengetahui pukul 16, aku pamitan dan langsung ijin pulang, karena aku memang pulang pukul 16 saat belum masuk shift, aku keluar dan mengabsen pulang dan menuju loker kemudian pulang naik angkot. Setelah sampai rumah aku beristirahat sejenak kemudian mandi lalu keluar mencari makanan setelah semuanya selesai aku lakukan, termasuk makan aku kemudian beristirahat lagi sambil menonton tv dan mengobrol dengan teman seangkatanku melalui aplikasi chat, menanyakan bagaimana hari pertama mereka, dan mereka menjawab hampir sama yaitu "baik-baik saja".
Hari-hari pun berlalu, aku/ kami bekerja seperti biasanya memulai hari seperti biasanya juga. Tapi sikap para senior mulai berbeda ada yang dari awal ramah tapi jadi cuek beitupun sebaliknya, ada yang tetap cuek, ada yang tetap ramah, dengan terjadinya hal seperti itu, aku merasa agak lebih canggung, malu karena sering kena marah terus. Fuh~
Setelah 2 minggu bekerja di sana, aku mendapat kabar buruk tentang Indra, dia sudah tidak ada lagi di sana, maksudnya dia sudah mengundurkan diri bekerja di pabrik ini, awalnya aku tidak tahu apa alasannya hingga aku ditanya oleh kepala pabrik pun aku tidak menjawab karena tidak tahu, namun akhir-akhir ini aku tahu bahwa "pengunduran diri"-nya itu disebabkan oleh rasa sakit yang dia rasakan ketika dia bekerja di sana, pasalnya dia bekerja di bagian yang lumayan berat, awalnya dia bisa menahan rasa sakit, tapi lama kelamaan rasa sakitnya makin parah dan akhirnya tidak masuk selama 5 hari lebih, jadinya dia mengundurkan diri dan meninggalkan kami, kini hanya aku dan Alfi yang ada di sana. Setelah kejadian itu waktu terus berlalu hingga suatu hari sebelum kami masuk kerja, kami (aku dan Alfi) sempat mengobrol dan berbincang tentang pengunduran diri seperti Indra, Alfi menjelaskan kenapa dia berniat seperti itu, aku bisa memahaminya karena aku pun pasti melakukan pengunduran diri jika hal itu terjadi padaku, pembicaraan kami berakhir di jalan buntu, setelah bertukar pendapat itu kami saling terdiam, lalu kemudian aku mengajak dia untuk masuk kerja.
Beberapa hari setelah itu atau tepatnya setelah satu bulan aku bekerja di sana, hari itu hari sabtu aku dipaggil oleh kepala pabrik dan diinformasikan bahwa aku dipindahkan ke bagian atas dan mulai masuk shift, ke Shift A. Aku merasa senang sekali karena aku sudah masuk shift. Sesuatu yang baru mulai ku alami lagi, dimulai dari kerja malam yaitu masuk pukul 22.00 kerja pagi masuk pukul 05.30 kerja siang masuk pukul 14.00, rekan kerjaku dan keluarga tetapku, Shift A. Shift A ini, orangnya baik-baik dan sangat ramah, hangat, mudah akrab, dan humoris, aku tambah senang akan hal itu, tapi... rasa senang itu tak berlangsung lama ketika seniorku mulai sering marah terhadapku, karena kinerjaku yang buruk dan lama aku tidak apa akan hal itu, karena dia ingin aku menjadi lebih baik kan? Hanya saja, caranya dia mengasingkan ku sangat terlihat, tapi terobati dengan senior yang selalu menghiburku. Dengan kejadian itu aku menjadi berfikir bagaimana caranya agar aku bisa secepat dan sebagus senior sekaligus rekan kerjaku ini. Tiap hari aku belajar (bekerja lebih keras) hingga aku demam karena terlalu keras hahahah, tapi aku tidak mau itu menjadi alasanku untuk berhenti, karena itu memang tekadku sendiri. Semakin lama aku semakin paham, aku semakin peka apa yang dia maksudkan hingga aku mendapatkan pujian pertama darinya "kamu hebat" kata rekan kerjaku ini, "kamu bahkan bisa menyusulku" tambahnya. Aku sangat senang sekali karena aku sedikit lebih baik dari pada saat awal. Tapi aku tidak terlalu puas dulu, takutnya aku malah menjadi lemah lagi.
Sutu hari, Ketika itu kami (Shift A) sedang kerja pagi, aku yang telah lama tidak bertemu dengan Alfi, karena jam kerja kami sudah berbeda, akhirnya kami dapat bertemu lagi, di kantin. Dia menanyakan kepadaku "lu kemana aja, kirain udah ngundurin diri lu! Gak keliatan udah dua minggu!" kata dia agak sedikit marah. "aku udah masuk shift Al, jam kerja kita jadi beda, maaf gak ngasih tau sebelumnya". "Euh gapapa" kata Alfi. "eh Alfi mau makan atau udah makan?" tanyaku. "gua udah makan, ini mau ngerokok" jawabnya. "oh ya udah kalo gitu aku makan dulu ya". "oke sip" katanya. Aku senang dia masih ada di sini. Setelah pertemuan itu, aku jadi jarang melihatnya lagi, kita juga kan sudah beda jam kerja, terus tempat kerjanya juga beda jadi jarang ketemu, tapi ada lah sekali dua kali dia mampir ke atas untuk memberikan berkas kepada staff di atas sehingga kami masih bisa saling bersahutan.
Di shift pagi selanjutnya (2 minggu setelah itu), aku bekerja seperti biasa dengan senior rekan kerjaku itu, tapi situasinya sekarang telah beda kami sekarang agak sedikit akrab. Tapi tahu tidak? Akibat dari kedekatan kami, aku merasa agak jijik maksudku kan aku sudah terbiasa dengan sifat galaknya tapi dia malah menjadi baik kan agak aneh ya?😅 tapi aku sangat bersyukur dia telah menganggapku ada. Kadang-kadang,  kami juga berlomba siapa yang lebih cepat duluan.
Di hari itu, cuaca agak mendung, aku melihat lagi temanku, Alfi, namun sekarang dia bersama dengan Indra, tentu saja aku kaget, dia mau ngapain? Apa mau masuk lagi kah? Indra melambaikan tangannya kepadaku. Alfi hanya melihatku dan tersenyum, kutanya kepada Alfi dengan isyarat mulutku saja, "kenapa?" kataku, "keluar" kata Alfi (dia juga menggunakan bahasa Isyarat mulut). Aku bingung~ hah? maksudnya apaan sih "apa? Aku gak ngerti" aku bertanya lagi "mau keluar, mau ngundurin diri" setelah kata itu keluar kini aku paham maksudnya. Aku terkejut dan keheranan "hah? Beneran dia mau ngundurin diri? Ah gimana ini kalo aku ke sana aku akan dimarahi, kalo aku tidak ke sana aku akan keheranan" pikirku dalam hati. kenapa dia benar-benar melakukan itu, aku tidak terlalu fokus kepada mereka karena banyak yang harus aku kerjakan saat itu, aku hanya melihat mereka pergi setelah meminta tanda tangan dari kepala pabrik. Aku hanya melihat anggukan mereka yang mengibaratkan "selamat tinggal" dan aku membalas dengan anggukan pula dengan ekspresi sedihku. Aku benar-benar sangat sedih hingga saat ini juga, namanya juga teman segenerasi, teman seperjuangan, teman yang sudah kuanggap sebagai saudara sendiri melihatnya pergi tentu sedih, apalagi kami (aku dan Alfi) pernah berjanji untuk pergi ke Alun-alun Bandung pada saat malam hari setelah gajian. Tapi tak bisa menepati janji, Membayangkan kita tidak akan pernah bertemu lagi dengannya, satu pabrik saja sudah sulit bertemu apalagi ini sudah berpisah, dan tidak tahu ada di mana sekarang masing-masing dari kami. Akhirnya aku kehilangan lagi temanku, dan tinggal sendirian di pabrik ini, yang pada awalnya kami selalu saling menunggu, akhirnya harus saling berpisah. Terima kasih temanku, kalian akan selalu aku ingat. Seharian itu aku terus terpikirkan mereka. Hingga pulang, aku mampir ke pos satpam (karena hujan besar sekali) dan bertanya kepada pak satpam "pak tadi ada yang pulang duluan karena mengundurkan diri ya pak?" tanyaku. "iya, si Alfi sama Indra" jawab beliau. "mereka itu temanku pak😩, sedih ya ketika kita masuk kesini bersama tapi keluar di waktu berbeda" curhatanku. "iya Ryan.. Gapapa itu mereka telah memilih jalan mereka sendiri" kata beliau. Aku hanya mengangguk saja.
"drrrrrssssshhhhhh..." Hujan masih turun deras sekali, tapi aku tetap ingin pulang dan cepat beristirahat karena sangat capek, akhirnya aku berlari saja menembus hujan lalu menunggu angkot di tempat teduh. Setelah kira-kira pukul 14.30 aku mendapatkan angkot dan bergegas pulang. Sesampainya di rumah aku langsung mandi kemudian istirahat. Sambil istirahat aku mencoba menghubungi mereka, tapi mereka tidak ada balasan hingga hari esok dan esoknya lagi. Bahkan setelah seminggu kemudian aku chat pun dia tidak membalasnya, hanya membacanya saja.
Hari-hariku berlalu begitu saja, semakin lama semakin lupa, dan aku semakin kuat (mental) agar tidak terlalu memikirkan kejadian saat itu. Aku juga menemukan hal baru, peraturan baru, orang baru dan ilmu lainnya. Hubunganku dengan temanku itu tidak akrab lagi, aku pernah menyapanya lagi di aplikasi chat, dia tidak menjawabku, dia hanya membacanya ya sudahlah mungkin dia memang sudah lupa aku, dan sejak saat itu aku tidak lagi bertukar kabar dengan mereka.
Aku mulai menikmati bekerja di sini, orang-orang shift lain pun sekarang sudah banyak yang menjadi temanku. Meski tidak seakrab temanku (Alfi dan Indra) itu.
Di pekerjaan ini, meskipun aku kadang menemukan masalah, menemui rintangan aku akan tetap berusaha keras, demi masa depanku! Meski kadang berpikir untuk berhenti itu selalu ada karena tersiksa oleh jam kerja yang wuuuhhh😅
Setelah bekerja aku makin manja lho, maksudku manja karena harus tidur cukup tidak boleh bergadang lagi, jadi tidak ada alasan orang lain marah karena jam tidurku yang aneh itu.
Uuhhh Jadi kangen waktu sekolah, hargai waktu ya!
Temanku T (Alfi) dan J (Indra) hai, semoga kalian membaca cerita ini.

Tamat~

Begini lah ceritaku teman, kehidupan pekerja tidaklah seindah yang kalian bayangkan, ya memang hari gajian adalah saat ditunggu tapi hari libur lebih kami harapkan hahah, selagi kalian masih  sekolah, selagi kalian mencari pekerjaan enjoy saja tapi carilah dengan serius, karena setelah bekerja kalian akan merindukan saat waktu luang itu lho, apalagi saat moment ramadhan aku sangat iri sekali ketika ada seseorang yang pulang kerja itu pulang kerumahnya ada Ibu, Ayah pasti sangat bahagia. Pesan dari cerita ini, tetap berteman, hargai pertemanan, nikmati waktu, jalani hidup apa adanya, berusaha keraslah! Tapi jangan sampai mati.

Maaf ya jika ceritanya agak enggak nyambung. Sambungin aja deh hehe.

Baca juga hal lainnya di blog ini ya.😆
Jika ada yang ingin bercerita, bisa di email saja, juga di:
Facebook Candla Wibawa
Line candlawibawa
Ig candlawibawa
Twitter candlawib

Jangan lupa juga lihat kanal Youtubeku ya di CANDLA WIBAWA

Terima kasih💙

Kehidupanku setelaj bekerja Tamat.

No comments:

Post a Comment