Wednesday, 31 October 2018

Mari Belajar Bahasa Sunda 3 - ᮠᮚᮥ ᮅᮛᮀ ᮓᮤᮃᮏᮁ ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ - Hayu urang diajar Basa Sunda! Bagéan katilu

Sampurasun sadayana..👋😁

Jumpa lagi dengan saya Candra Wibawa di blog tercinta kita ini💙
Di Kesempatan ketiga "Hayu urang diajar Basa Sunda!" ini, kita akan belajar, beberapa materi. Jadi, Ayo kita mulai!

Kata Ganti Orang berdasarkan Bahasa Indonesia dan level kesopanannya.

1. Aku = Abdi (S), Abi (SA), Urang (KA), Aing (K)
2. Saya = sim abdi, sim kuring
3. Anda = anjeun (S)
4. Kamu = manéh (KA), sia (K).
5. Kita/ Kami = arurang (U)
6. Kalian = aranjeun (S), maranèh (K), Saria (K)
7. Dia = (tidak ada)
8. Mereka = (tidak ada)

Keterangan:
S = Sopan
SA = Sopan Akrab
KA = Kasar Akrab
K = Kasar (kadang/ tidak digunakan)
U = Umum

Penjelasan:
1. Abdi, kata ini jarang dipakai, ketika berbicara dengan orang baru, atau bahkan ketika berbicara kepada guru pun kami menggunakan kata Abi, bukan Abdi.
2. Anjeun ini jarang dipakai karena ketika kita berbicara kepada lawan bicara yang lebih tua, maka kita menyebut aa, téh, bu, pa. Seperti:
"nama anda (P) siapa? - nami ibu/ tétéh saha?".
"Anjeun" itu memang sopan, tapi kadang, digunakan saat tidak baik, dan yang menerima pun agak tidak enak mendengarnya karena kita terlihat tidak akrab, karena itu terlalu sopan. Saat pacaran pun laki-laki susah untuk menyebut "Kamu" dalam Basa Sunda, karena kalau memanggil "Anjeun" berarti sedang marahan atau tidak menganggap pacar, kalau "manéh" itu terlalu kasar untuk perempuan, maka dari itu para laki-laki menyebutnya "kamu" ya, sama seperti Bahasa Indonesia. "kamu nuju naon? - kamu lagi apa?".
Untuk seseorang yang belum kita ketahui namanya, kita juga tidak memakai kata "anjeun" tapi memakai kata kakak (aa, tétéh), adé (adik, tapi bukan adik kandung, ini hanya untuk yang lebih muda), ibu, bapa, dan lainnya. Intinya, "anjeun" kadang atau bahkan tidak digunakan.
Ketika lawan bicara kita seumuran dengan kita maka jika sopan "kamu" = nama dia. Contoh:
Ai aana Aldi ayeuna kuliah di mana? - kakak (L) kamu (Aldi) sekarang kuliah di mana?
Jika teman akrab, bisa menggunakan nama, bisa juga menggunakan manéh.
Kalau kita bertemu orang baru, pasti kita belum tahu namanya kan? Maka dari itu, "éta" dapat digunakan. Contoh:
"ai éta urang mana? - kamu tinggal (alamat) di mana?"
Perlu diketahui saat memakai kata "éta" harus di sertai dengan gerak tubuh bahwa "éta" yang kita maksud adalah orang yang sedang kita ajak bicara, karena èta banyak digunakan dalam berbagai bentuk.
3. Dia, tidak ada kata khusus untuk kata "Dia" dalam Basa Sunda, tapi kamu bisa menggunakan:
3.1. Ai si + nama + kata tanya = Dia
Ai si + Bagus + ka mana? = Bagus (Dia, awalnya ada Bagus, tapi dia sudah tidak ada atau sudah pergi) ke mana? - Bagus ke mana?
3.2. Si + nama + kata lainnya = dia
Si + Bagus + mah da kitu = Bagus (dia, tidak ada bagus ketika berbicara) emang gitu (orangnya)
3.3. Jika kamu tidak ingin menyebut nama orang maka
Ai si + éta, itu + kata tanya = Dia
Ai si + éta + ker naon? = Dia lagi apa?
3.4 Si + èta, itu + kata lainnya = Dia
Si + èta + mah da kitu jelema na = Dia mah gitu orangnya.
Éta dan itu menunjukkan kalau objek jauh dari kita atau tidak ada ketika kita bicara.
4. Mereka, sebenarnya ada kata khusus yaitu "maranéhna, anranjeunna" tapi jarang digunakan. Yang sering digunakan, bisa menggunakan:
- Itu + kk, ks, kt bentuk jamak
- kk, ks, kt, bentuk jamak + Itu
Contoh:
- Da itu mah teu aremam - mereka semua tidak makan.
- Da teu aremam itu mah - artinya hampir sama lah.

Tentang kata kerja, sifat, tanya, yang menjadi jamak.
Kata yang mewakili jamak ini, dipakai ketika kita menggunakan kata ganti orang bentuk jamak. Jadi jika kata ganti orang jamak, maka kata kerja, sifat, tanya pun harus jadi jamak.
Aku belum punya rumusnya, hanya saja ini terdiri dari 2 atau tiga huruf yang disimpan di awal kata atau di tengah kata.
Rumus:
- Ar + kk, ks, kt berawalan vokal
- huruf awal konsonan kk, ks, kt + ar + sisa huruf dari kk, ks, kt tersebut
Contoh:
1. Makan:
- Tuang = taruang - t + ar + uang (S)
- Neda = nareda - n + ar + eda (SS)
- Emam = aremam - ar + emam (SK)
- Dahar = dalahar - da + al + har (K)
2. Main:
- Ameng = arameng - ar + ameng (S)
- Ulin = arulin - ar + ulin (K)
3. Membaca:
- Maca = maraca - m + ar + aca (U)
3. Menulis:
- Nyerat = Nyarerat - ny + ar + erat (U)
- Nulis = narulis - n + ar + ulis (U)
Mungkin ada pengecualian untuk beberapa kosakata yang menjadi jamak ini, seperti dahar jadi dalahar, tapi kadang juga ada yang menyebutnya darahar. Aku sudah menemukan beberapa pengecualian itu, hanya saja aku lupa lagi. Nanti di setiap kosakata yang aku kasih, akan diberikan juga dengan bentuk jamaknya.
Contoh kalimat:
? : Kalian lagi apa? (nuju nanaaraon?)
+ : lagi pada baca buku (nuju maraca buku)

Kata tanya beserta Bentuk jamaknya
1. Apa = Naon jadi Naraon
Contoh: Kalian lagi apa? (nuju naraon?)
2. Siapa = Saha jadi saraha tapi tidak digunakan.
Contoh: Mereka siapa sih? (ai itu téh saha sih?)
3. Kapan = Iraha
Contoh: Kapan kalian datang? (Iraha darongkap?)
4. Di mana = di mana jadi di marana
Contoh: Kalian ada di mana sih? (di marana sih?)
5. Bagaimana = Kumaha
Contoh: Bagaimana agar bisa tersenyum? (kumaha méh tiasa gumujeng?)
6. Mengapa = Naha
Contoh= Kenapa kalian pulang? (naha baralik?)
Keuntungan memakai bentuk jamak, kalian tidak perlu menulis atau menyebutkan Kata "mereka dan kalian" dalam Basa Sunda, soalnya ketika kita menyebutkan sesuatu dalm bentuk jamak, kita sudah paham maksudnya bahwa perkataan itu untuk banyak orang.
Contoh keuntungannya:
Ina = Silahkan kalian tulis yang ada di depan
Sunda = sok tarulis nu aya di payun (semuanya, ayo tulis yang ada di depan)
Keterangan:
Semuanya = sadayana

Ambigu
Ambigu adalah istilah untuk satu kata yang mempunyai banyak arti. Ada banyak ambigu dalam Basa Sunda juga, tapi aku akan menuliskan beberapa saja.
1. Éta : untuk menunjukkan sesuatu yang dekat dengan lawan bicara (itu), "dia"
2. Itu, tuh : menunjukkan sesuatu yang jauh dari kedua pembicara "dia"
3. Urang : aku (K), ajakan, alamat
Contoh:
- Ajakan: ké urang di ajar Basa Sunda nya (nanti kita belajar Basa Sunda ya)
- alamat: pami tétéh urang mana? (kakak (P) asal (alamat) mana?) Di sini lingkup kecil sampai sedang, seperti Desa, Kelurahan dan Kecamatan saja. Untuk lingkup besar maka menggunakan kata "orang". Contoh:
ketika kita di luar kota "pami akang orang mana?"
(kalau anda asal mana?)
Jawabannya : "abi ti Garut" gitu.

Mungkin segini dulu saat ini, maaf karena pendek, kalau saya ada salah silahkan komentar dengan bijak dan biarkan saya untuk memperbaiki postingan saya.
Terima kasih atas perhatinnya.
Hayu urang diajar Basa Sunda!

CANDLA WIBAWA

Mari Belajar Bahasa Sunda 2 - ᮠᮚᮥ ᮅᮛᮀ ᮓᮤᮃᮏᮁ ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ - Hayu urang diajar Basa Sunda! Bagéan kadua

Sampurasun sadayana... 👋😁

Ketemu lagi denganku Candra Wibawa.
Kemarin aku memperkenalkan Huruf Basa Sunda atau Aksara Sunda, nah sekarang kita lanjut ke Ucapan Salam. Ayo kita mulai!

Hayu Urang diajar Basa Sunda!

Oh iya, Sebelum kita belajar tentang salam, perlu diketahui bahwa Basa Sunda memiliki Level kesopanan, begitu juga mungkin dengan bahasa daerah lain ya. Dari mulai Sopan Untuk Orang Tua, Sopan untuk sesama, Sopan untuk yang lebih muda dari kita, dan kasar.

Baiklah, mulai!

Ucapan Salam dan Ungkapan Sehari-hari

1. Halo (menyapa), Permisi (bertamu) : Sampurasun (ᮞᮙ᮪ᮕᮥᮛᮞᮥᮔ᮪) jawabannya Rampés (ᮛᮙ᮪ᮕᮦᮞ᮪)
2. Permisi (bertanya/ mau merepotkan, melewati seseorang) : Punten (ᮕᮥᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪) jawabannya mangga (ᮙᮀᮌ) silahkan - contoh; "Punten kang, badé naros - permisi kang, saya mau bertanya" ~ "oh mangga - oh silahkan" | "punten - permisi (ikut lewat jalan sini)"
3. Selamat datang : Wilujeng sumping (ᮝᮤᮜᮥᮏᮨᮀ ᮞᮥᮙ᮪ᮕᮤᮀ)
*4. Selamat Pagi : Wilujeng Énjing
*5. Selamat Siang : Wilujeng Siang
*6. Selamat malam : Wilujeng Wengi
*7. Selamat Ulang Tahun : Wilujeng tepang taun
8. Maaf : Hapunten - ᮠᮕᮥᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪ (sopan), hampura - ᮠᮙ᮪ᮕᮥᮛ (kasar)
9. Terima kasih : Hatur nuhun (ᮠᮒᮥᮁ ᮔᮥᮠᮥᮔ᮪)
10. Makasih : nuhun (ᮔᮥᮠᮥᮔ᮪)
11. Sama-sama : Sami-sami (ᮞᮙᮤ-ᮞᮙᮤ)
12. Makasih ya! : nuhun nya! (ᮔᮥᮠᮥᮔ᮪ ᮑ!)
13. Iya : Muhun - ᮙᮥᮠᮥᮔ᮪ (kepada orang tua), enya - ᮈᮑ (kepada seumuran, kepada adik), heem - ᮠᮨᮈᮙ᮪ (teman akrab), heueuh - ᮠᮩᮉᮂ (kasar)
14. Ya : Nya (ᮑ)
15. Tidak mau : alim ᮃᮜᮤᮙ᮪ (sopan), moal - ᮙᮧᮃᮜ᮪ (sopan tapi bisa juga jadi kasar) embung - ᮈᮙ᮪ᮘᮥᮀ (kasar), teu hayang - ᮒᮩ ᮠᮚᮀ (sangat kasar/ teman akrab)
16. Bukan : sanes - ᮞᮔᮦᮞ᮪ (sopan), lain -  ᮜᮄᮔ᮪ (kasar)
17. Tidak/ enggak : henteu - ᮠᮔ᮪ᮒᮩ(sopan, semi kasar), teu - ᮒᮩ (kasar)
18. Moal - ᮙᮧᮃᮜ᮪(kasar) : contoh; "jadi moal ulin téh? - main jadi enggak?" "moal! - enggak jadi!"
19. Ayo! : Hayu!
20. Hati-hati di jalan : kadé di jalan nya!, ati-ati di jalan siah.
21. Lho! : siah!
22. Kok : da, naha? Contoh; "gapapa kok - teu nananon da" - "kok jadi gini sih? - naha jadi kieu?"
23. Sih! : sih!
24. Deh : ah! Contoh; "ada-ada aja deh - aya-aya waé ah
25. Jadi? : janten?, Jadi?
26. Terus? : teras? Terus?
27. Silahkan : sok mangga/ mangga
28. Itu : téh (ᮒᮦᮂ) contoh; dia itu siapa? Ai itu téh saha?
29. - : Mah! (ᮙᮂ) Aku mah tidur - abi mah bobo
30. Dong, saja : Atuh (ᮃᮒᮥᮂ) giliran gua dong! - abieun atuh! | ke mana saja kamu? - kamana waé atuh!?
31. Ari/ ai : itu, kalau
32. Kalau : Upami, pami, lamun, mun
33. Aku cinta kamu : abi bogoh ka anjeun
34. Aku suka kamu : abi resep ka anjeun
35. Dadah : dadah

Sampai jumpa besok : aku rasa tidak ada. Paling juga ada kayak gini "besok kita ketemu lagi yah - isuk papanggih deui nya!" ini bentuk ajakan, bukan bentuk harapan/ belum tentu seperti Sampai Jumpa besok. Isuk papanggih deui nya, itu susah dipastikan bahwa esok bertemu lagi.

Untuk nomor 4, 5, 6, 7, aku rasa tidak ada, soalnya aku tidak pernah dengar (bukan asli Basa Sunda) itu ada karena banyak yang menerjemahkan bahasa Indonesia ke Basa Sunda, makanya jadi ada.

Ada yang mau nambahin?✌😂

ᮕᮍᮤᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪.. ᮃᮚᮩᮔ ᮙᮂ ᮓᮥᮌᮤ ᮓᮤᮉ ᮠᮩᮜ ᮝᮦᮂ ᮑ, ᮝᮤᮜᮥᮏᮨᮀ ᮒᮨᮕᮀ ᮓᮩᮄ ᮓᮤᮔ ᮝᮊ᮪ᮒᮧᮞ᮪ ᮈᮀᮊᮦ. ᮠᮒᮥᮁ ᮔᮥᮠᮥᮔ᮪~ ᮞᮙ᮪ᮕᮥᮛᮞᮥᮔ᮪...
Panginten.. Ayeuna mah dugi dieu heula wéh nya, wilujeng tepang deui dina waktos engké. Hatur nuhun~ sampurasun...
Aku rasa kali ini cukup sampai di sini dulu, sampai jumpa di pertemuan berikutnya ya! Sampai jumpa..

Maaf ketika ada yang salah, kalau menurut kalian salah silahkan komentar di bawah, nanti saya perbaiki. Terima kasih atas kunjungannya.
Hayu urang diajar Basa Sunda!

CANDLA WIBAWA

Mari Belajar Bahasa Sunda 1 - ᮠᮚᮥ ᮅᮛᮀ ᮓᮤᮃᮏᮁ ᮘᮞ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ - Hayu urang diajar Basa Sunda! Bagéan kahiji

Sampurasun sadayana..👋😁

Jumpa lagi bersama Saya, Candla Wibawa di blog kita tercinta inih :V di Blog ini, saya sudah mengunggah beberapa entri-an seperti KAPAN?, Sahabat, Mari menyapa. Nah saya berencana membuat lagi sesuatu yang baru dan akhirnya saya mendapatkan ide yaitu, belajar bahasa daerah. Maksud saya, Indonesia itu banyak sekali keragaman, dari suku, budaya, agama, termasuk bahasanya nah kenapa kita tidak melestarikannya? Di sini saya berniat untuk memeperkenalkan Basa Sunda kepada kalian semua. Seperti kata seseorang "Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah". Karena itu.. "Hayu urang diajar Basa Sunda!"

ᮃᮊ᮪ᮞᮛ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮊᮌᮍ
AKSARA SUNDA KAGANGA

Di Postingan pertama di "Hayu urang diajar Basa Sunda!" ini saya akan memperkenalkan hurufnya dulu. Agak susah sih kalau dialihkan ke Bahasa Indonesia, soalnya ada bahasa yang aku juga tidak tahu bahasa Indonesianya. Tapi ayo kita mulai.

ᮃᮊ᮪ᮞᮛ ᮍᮜᮌᮨᮔ ᮊᮧᮔ᮪ᮞᮧᮔᮔ᮪
Aksara Ngalagena Konsonan
ᮘ = Ba
ᮎ = Ca
ᮓ = Da
ᮌ = Ga
ᮠ = Ha
ᮏ = Ja
ᮊ = Ka
ᮜ = La
ᮙ = Ma
ᮔ = Na
ᮕ = Pa
ᮛ = Ra
ᮞ = Sa
ᮒ = Ta
ᮝ = Wa
ᮚ = Ya
ᮑ = Nya
ᮍ = Nga

ᮃᮊ᮪ᮞᮛ ᮍᮜᮌᮨᮔ ᮊᮧᮔ᮪ᮞᮧᮔᮔ᮪ 'ᮃᮑᮁ'
Aksara Ngalagena Konsonan 'Anyar' (baru)
ᮖ = Fa
ᮋ = Qa
ᮗ = Va
ᮟ = Xa
ᮐ = Za
ᮯ = Sya
ᮮ = Kha

Jadi pada awalnya (jaman dulu) Basa Sunda itu tidak ada Huruf 'Baru' itu, makanya orang tua kami dulu tidak bisa menyebut F, entahlah dengan yang lainnya, tapi kata guruku memang dulu tidak ada huruf 'baru' itu. (Untuk Za, aku lupa lagi dia itu huruf asli atau huruf 'baru')

ᮃᮊ᮪ᮞᮛ ᮞᮧᮛ Vokal Mandiri
Aksara Sora 'Vokal Mandiri'
ᮃ = A
ᮄ = I
ᮅ = U
ᮈ = E ini seperti E pada kata "senyum"
ᮆ = É ini seperti E pada kata "meja"
ᮉ = Eu ini seperti E pada kata "Euis"
ᮇ = O

Nomor dalam Aksara Sunda
᮰ = nol - nol penyebutannya bukal nol tapi ennol seperti menyebut nama Entin, tapi penulisannya nol
᮱ = satu - hiji
᮲ = dua - dua
᮳ = tiga - tilu
᮴ = empat - opat
᮵ = lima - lima
᮶ = enam - genep
᮷ = tujuh - tujuh
᮸ = delapan - dalapan
᮹ = sembilan - salapan
| = penanda angka atau sekat

Penanda Angka "|" ini hanya garis biasa namun ini sangat penting karena jika kita menulis angka tanpa ini, itu akan salah besar. Dikarenakan ada beberapa Angka yang bentuknya hampir sama dengan huruf Aksara Sunda.
Seperti
|᮱| satu dan  ᮝ Wa
|᮳| tiga dan ᮅ U
|᮶| enam dan ᮓ Da
|᮷| tujuh dan ᮜ La
|᮸| delapan dan ᮎ Ca
memang karena ini huruf Sistem, makanya perbedaan dapat terlihat, tapi ketika kita menulisnya dalam buku beda lagi.
Penulisan penanda angka atau sekat ini cukup sebelum angka awal dan sesudah angka akhir dalam satu kata, seperti:
|᮱᮹᮹᮹| = 1999, |᮲᮰᮰᮰| = 2000
Antara 7 jeung 8 milih mana?
ᮃᮔ᮪ᮒᮛ |᮷| ᮏᮩᮀ |᮸| ᮙᮤᮜᮤᮂ ᮙᮔ?
Antara 7 dan 8 (kamu) pilih yang mana?

Vokalisasi 'Penanda Bunyi'

Posisi Atas:
1. Panghulu:  ᮰ ᮤ = i ⇉ ᮊ +  ᮤ ⇉ jadi ᮊᮤ = Ki
2. Pamepet: ᮰ᮨ  = e ⇉ ᮊ +  ᮨ ⇉ jadi ᮊᮨ = Ke
3. Paneuleung: ᮰ᮩ = eu ⇉ ᮊ +  ᮩ ⇉ jadi ᮊᮩ = Keu
4. Panglayar: ᮰ᮁ = r ⇉ ᮊ +   ᮁ ⇉ jadi ᮊᮁ = Kar, ᮊ +   ᮤ  +   ᮁ  ⇉ jadi ᮊᮤᮁ = Kir
5. Panyecek: ᮰ᮀ  = ng ⇉ ᮊ +   ᮀ ⇉ jadi ᮊᮀ = Kang, ᮊ +   ᮤ +   ᮀ ⇉ jadi ᮊᮤᮀ  = King

Posisi Sisi:
6. Panéléng: ᮦ᮰  = é ⇉ ᮊ + ᮦ ⇉ jadi ᮊᮦ = Ké
7. Panolong: ᮰ᮧ  = o ⇉ ᮊ + ᮧ ⇉ jadi ᮊᮧ = Ko
8. Pamaéh: ᮰᮪  = jadi konsonan ᮊ + ᮪ ⇉ jadi ᮊ᮪ = K
9. Pangsiwad: ᮰ᮂ = h ⇉ ᮊ + ᮂ ⇉ jadi ᮊᮂ = Kah, ᮊ  +   ᮤ+ ᮂ  ⇉ jadi ᮊᮤᮂ= Kih
10. Pamingkal: ᮰ᮡ  = ya ⇉ ᮊ +     ᮡ  ⇉ jadi ᮊᮡ  = Kya
Posisi Bawah:
11. Panyuku: ᮰ᮥ = u ⇉ ᮊ +    ᮥ ⇉ jadi ᮊᮥ = Ku
12. Panyakra: ᮰ᮢ  = ra ⇉ ᮊ +   ᮢ  ⇉ jadi ᮊᮢ  =  Kra, ᮊ  +   ᮢ +   ᮤ ⇉ jadi ᮊᮢᮤ = Kri
13. Panyiku: ᮰ᮣ = la ⇉ ᮊ +    ᮣ ⇉ jadi ᮊᮣ = Kla

Sebenarnya ada beberapa dalam keresahan :V, tapi aku tidak tahu, ini memang asli dari jaman dulu atau tidak (penambahan karena serapan dari bahasa asing) yang pasti ini memang dikenalkan kepada kami, tapi tidak pernah kami pakai dalam pembelajaran.
᮰ᮡ   = ya ⇉ ᮊ +    ᮡ  ⇉ jadi ᮊᮡ  = Kya
᮰ᮣ  = la ⇉ ᮊ +    ᮣ⇉ jadi ᮊᮣ  = Kla
᮰ᮭ  = wa ⇉ ᮊ +     ᮭ ⇉ jadi ᮊᮭ  = Kwa

Bahkan di dalam huruf pun ada yang tidak kami pakai yaitu ᮯ Sya, ᮮ Kha.
Sebenarnya ada huruf yang memang dari jaman dulunya sudah dipakai, tapi mungkin karena itu terlalu sulit jadi itu dikenalkan tapi tidak dipakai, yaitu:
ᮿ = m bukan M karena kalau M awal kata memakai ᮙ
ᮾ = k bukan K karena kalau K awal kata memakai ᮊ
ᮽ = Bha.
Huruf Baru itu ada karena jaman, bukan dari awalnya. Itu ada karena penyerapan bahasa dari bahasa asing.

Basa Sunda juga ada Alfabet biasanya yang mengenal Konsonan.
Huruf dan Cara baca
A = a
I = i
U = i
E = e
É = é
EU = eu
O = o
B = eb
C = ec
D = ed
F = èf
G = eg
H = eh
J = ej
K = ek
L = el
M = em
N = en
P = ep
Q = qi
R = er
S = es
T = et
V = vé/ fé/ pé (kurang tahu mana yang benar)
W = ew
X = éks
Y = ey
Z = zét

Benarkan? Dari penyebutannya saja sudah beda antara huruf asli dan huruf baru.😅
Sedikit berbagi cerita, di pertengahan tahun 2016 aku sudah mencari-cari keyboard Basa Sunda untuk Android tapi susahnya minta ampun, ada aplikasinya tapi harus diroot dan di program lagi, dulh ponselku itu tidak memadai (Android Versi murah :V) dan aku menyerah mencarinya.. Hingga pada pertengahan tahun 2018 aku menemukan ada teman yang menuliskan Aksara Sunda dalam Bio nya, aku pun langsung mencari di Google Play dan Akhirnya aku pun menemukan aplikasi keren yang sangat cocok untukku. Aku sangat bersyukur hehe, terima kasih untuk yang telah membuat aplikasi ini.

Nama aplikasinya: Keyboard Aksara Sunda silahkan unduh, ini sangat disarankan lho hehe.

ᮕᮍᮤᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪.. ᮃᮚᮩᮔ ᮙᮂ ᮓᮥᮌᮤ ᮓᮤᮉ ᮠᮩᮜ ᮝᮦᮂ ᮑ, ᮝᮤᮜᮥᮏᮨᮀ ᮒᮨᮕᮀ ᮓᮩᮄ ᮓᮤᮔ ᮝᮊ᮪ᮒᮧᮞ᮪ ᮈᮀᮊᮦ. ᮠᮒᮥᮁ ᮔᮥᮠᮥᮔ᮪~ ᮞᮙ᮪ᮕᮥᮛᮞᮥᮔ᮪...
Panginten.. Ayeuna mah dugi dieu heula wéh nya, wilujeng tepang deui dina waktos engké. Hatur nuhun~ sampurasun...
Aku rasa kali ini cukup sampai di sini dulu, sampai jumpa di pertemuan berikutnya ya! Sampai jumpa..

Maaf ketika ada yang salah, kalau menurut kalian salah silahkan komentar di bawah, nanti saya perbaiki. Terima kasih atas kunjungannya.
Hayu urang diajar Basa Sunda!

CANDLA WIBAWA

Kehidupan Pekerja

Banyak sekali hal baru yang terjadi setelah bekerja, apakah kehidupanku setelah bekerja sama dengan kalian? Simak ceritanya di bawah ya.

Kehidupanku setelah bekerja (tamat)
Penulis: CANDLA WIBAWA

Hai teman-teman, perkenalkan namaku Ryandra Putra, usiaku 18 tahun, aku lulusan SMK tahun 2017. Aku bekerja di salah satu Perusahaan (atau bisa disebut pabrik) di Cimahi, Jawa Barat. Ini ceritaku tentang Kehidupan para pekerja, aku tidak menyudutkan yang belum mendapatkan pekerjaan karena aku juga merasakan gimana susahnya dulu cari kerja, jadi tetap semangat ya! Percayalah esok, kamu akan merasakan betapa indahnya rencana Tuhan.
"selamat kalian semua lulus dan bisa mulai bekerja pada esok hari, sebelumnya saya akan membagikan wilayah kerja kalian" begitu kata tim rekrut di pabrik tersebut. Ya, Alhamdulillah aku baru saja diterima kerja di salah satu pabrik di Cimahi, saat itu hari Kamis, 09 Maret 2018 dan cuaca sangat mendukung sekali, sangat cerah berbeda pada waktu ditesnya saat itu mendung dan pas pulang itu gerimis. Setelah pengumuman itu, aku mendapatkan informasi bahwa aku ditempatkan di wilayah Cabang 2 bersama dengan dua temanku yang lainnya yaitu Alfianto Wardi (Alfi) dan Indra Joseph (Indra). Setelah pembagian wilayah kerja kami pun disuruh untuk mensurvei tempat kerja kami agar besok pas hari pertama kami tidak terlambat atau kesasar. Kami pun (aku, Indra dan Alfi) berangkat untuk mensurvei, menaiki motor Indra aku nebeng kepadanya, soalnya aku belum punya motor saat itu. Saat itu kira-kira pukul 10.00 kami mensurvei, awalnya kami salah tempat kami malah menemui Cabang 1, tapi pas ditanya kepada pak satpam di sana, kami pun menuju Cabang 2 dengan berbalik arah, dan akhirnya ketemu. "Gerbangnya jelek sekali" kataku dalam hati. Saat aku menghampiri gerbang itu, tiba-tiba ada pak satpam keluar "ada apa dek?" . "oh ini pak, kami mau bertanya apa benar ini PT GSSJ LG 2?" kataku. "iya benar ada apa dek?" . "oh tidak, kami hanya sedang mensurvei karena besok adalah hari pertama kami bekerja" . "oh baiklah kalau begitu" Kata pak satpam sambil mengangguk. Setelah selesai, kami pun  pamit pergi untuk pulang. Di jalan kami (aku dan Indra) ngobrol ini itu, alamat rumah kami juga, hingga pada akhirnya aku mau diajak ke rumahnya, tapi aku bukan ke jalan sana jurusannya kataku, akhirnya aku pun diturunkan di pertigaan. Sebenarnya aku sejalan pulang dengan Alfi, tapi karena tidak tahu dia sudah pulang duluan, dan terpaksa aku harus naik angkot. Sedikit lama menunggu angkot hingga aku ikut sholat di mesjid daerah sana. Kira-kira mungkin pukul 12.00 aku mendapatkan angkot dan langsung pulang. Hari itu cuacanya sangat terik, aku sampai kegerahan di dalam angkot hingga sampai rumah pun aku langsung mandi, dan beristirahat bersipa-siap untuk kerja esok.
"drrrrttt... Drrrrtttt.. Drrrrtttt" Pukul 04.35. Aku terbangun oleh suara Alarm ponselku. Aku langsung bergegas ke kamar mandi dan langsung wudhu untuk sholat subuh, hawa dingin saat itu. Setelah selesai sholat, aku keluar mencari warung semoga sudah ada yang buka, dan langsung sarapan, di sela-sela sarapan aku menghubungi Alfi dan Indra ku katakan "aku kira kita harus lebih pagi sampai ke pabriknya, soalnya kita kan mau membuat absen (dengan sidik jari)". Setelah kira-kira pukul 05.45 aku mandi dan bergegas pergi ke sana menggunakan angkot, padahal kami diharuskan masuk pukul 08.00 tapi kenapa aku berangkat pukul 06.00? Karena jalanan macet di sana, apalagi aku menggunakan angkot uh sudah pasti bakal terlambat ini mah.
Singkat cerita aku nyampe di pabrik, tapi ternyata ada yang lebih dulu, Alfi heheh ku kira aku yang bakal pertama nyampe. Setelah aku sampi di sana, kemudian di susul oleh Indra dan kami mengobrol. Dari dalam, aku lihat pak satpam memperhatukan kami, menyadari kami berada di luar, kami akhirnya dipanggil masuk oleh pak satpam, dan di suruh menunggu di dalam saja. Begitu Kami masuk wilayah gerbang pertama "waaaaawwww.. Besar, keren, bersih sekali tempat ini, ditambah asri lagi karena banyak pepohonan" begitu kataku, cuaca juga mendukung, agak mendung saat itu, dingin juga hehe, ada pekerja yang lalu lalang, mobil-mobil truk yang terparkir. Kami Menunggu agak lama di dalam dan akhirnya kami dipaggil, kami masuk dan kami makin tercengang karena besar dan sibuknya pabrik ini, banyak kendaraan besar yang masuk dan keluar juga banyaknya motor para pekerja di parkiran, "keren banget ini pabrik" kataku dalam hati, kami dipersilahkan untuk menyimpan barang kami di loker oleh pak satpam. Setelah itu kami menemui HRD dan mulailah pembuatan Absen itu, sekalian kami juga diberitahukan lagi tentang peraturan dan keselamatan kerja juga. Pukul 09.30 kami mulai masuk ke dalam pabrik, singkat cerita aku ditempatkan di bagian OP (Operator Produksi) bagian bawah, Indra OP bagian atas, dan Alfi bagian Administrasi. Hari pertama kerja baik-baik saja, para senior baik, tapi aku malu dan agak canggung dengan mereka.. Yah maklum ini hari pertama kerjakan. Di bagian bawah itu ada banyak sekali posisi, aku posisi pembuatan per/ pegas (maaf karena privasi jadi aku tidak menyebutkan pabrik ini produksi barang apa).
Pukul 14.00 ada pergantian shift, akhirnya aku bertemu dengan senior baru lagi, tapi tak apa lebih banyak kenalan lebih baik, jujur aku agak takut karena mungkin saja mereka galak. Shift yang baru itu adalah shift A, saat itu senior yang mengajarkanku seumuran denganku dia baik juga ramah hingga aku tak merasa sudah pukul 16 WIB, setelah mengetahui pukul 16, aku pamitan dan langsung ijin pulang, karena aku memang pulang pukul 16 saat belum masuk shift, aku keluar dan mengabsen pulang dan menuju loker kemudian pulang naik angkot. Setelah sampai rumah aku beristirahat sejenak kemudian mandi lalu keluar mencari makanan setelah semuanya selesai aku lakukan, termasuk makan aku kemudian beristirahat lagi sambil menonton tv dan mengobrol dengan teman seangkatanku melalui aplikasi chat, menanyakan bagaimana hari pertama mereka, dan mereka menjawab hampir sama yaitu "baik-baik saja".
Hari-hari pun berlalu, aku/ kami bekerja seperti biasanya memulai hari seperti biasanya juga. Tapi sikap para senior mulai berbeda ada yang dari awal ramah tapi jadi cuek beitupun sebaliknya, ada yang tetap cuek, ada yang tetap ramah, dengan terjadinya hal seperti itu, aku merasa agak lebih canggung, malu karena sering kena marah terus. Fuh~
Setelah 2 minggu bekerja di sana, aku mendapat kabar buruk tentang Indra, dia sudah tidak ada lagi di sana, maksudnya dia sudah mengundurkan diri bekerja di pabrik ini, awalnya aku tidak tahu apa alasannya hingga aku ditanya oleh kepala pabrik pun aku tidak menjawab karena tidak tahu, namun akhir-akhir ini aku tahu bahwa "pengunduran diri"-nya itu disebabkan oleh rasa sakit yang dia rasakan ketika dia bekerja di sana, pasalnya dia bekerja di bagian yang lumayan berat, awalnya dia bisa menahan rasa sakit, tapi lama kelamaan rasa sakitnya makin parah dan akhirnya tidak masuk selama 5 hari lebih, jadinya dia mengundurkan diri dan meninggalkan kami, kini hanya aku dan Alfi yang ada di sana. Setelah kejadian itu waktu terus berlalu hingga suatu hari sebelum kami masuk kerja, kami (aku dan Alfi) sempat mengobrol dan berbincang tentang pengunduran diri seperti Indra, Alfi menjelaskan kenapa dia berniat seperti itu, aku bisa memahaminya karena aku pun pasti melakukan pengunduran diri jika hal itu terjadi padaku, pembicaraan kami berakhir di jalan buntu, setelah bertukar pendapat itu kami saling terdiam, lalu kemudian aku mengajak dia untuk masuk kerja.
Beberapa hari setelah itu atau tepatnya setelah satu bulan aku bekerja di sana, hari itu hari sabtu aku dipaggil oleh kepala pabrik dan diinformasikan bahwa aku dipindahkan ke bagian atas dan mulai masuk shift, ke Shift A. Aku merasa senang sekali karena aku sudah masuk shift. Sesuatu yang baru mulai ku alami lagi, dimulai dari kerja malam yaitu masuk pukul 22.00 kerja pagi masuk pukul 05.30 kerja siang masuk pukul 14.00, rekan kerjaku dan keluarga tetapku, Shift A. Shift A ini, orangnya baik-baik dan sangat ramah, hangat, mudah akrab, dan humoris, aku tambah senang akan hal itu, tapi... rasa senang itu tak berlangsung lama ketika seniorku mulai sering marah terhadapku, karena kinerjaku yang buruk dan lama aku tidak apa akan hal itu, karena dia ingin aku menjadi lebih baik kan? Hanya saja, caranya dia mengasingkan ku sangat terlihat, tapi terobati dengan senior yang selalu menghiburku. Dengan kejadian itu aku menjadi berfikir bagaimana caranya agar aku bisa secepat dan sebagus senior sekaligus rekan kerjaku ini. Tiap hari aku belajar (bekerja lebih keras) hingga aku demam karena terlalu keras hahahah, tapi aku tidak mau itu menjadi alasanku untuk berhenti, karena itu memang tekadku sendiri. Semakin lama aku semakin paham, aku semakin peka apa yang dia maksudkan hingga aku mendapatkan pujian pertama darinya "kamu hebat" kata rekan kerjaku ini, "kamu bahkan bisa menyusulku" tambahnya. Aku sangat senang sekali karena aku sedikit lebih baik dari pada saat awal. Tapi aku tidak terlalu puas dulu, takutnya aku malah menjadi lemah lagi.
Sutu hari, Ketika itu kami (Shift A) sedang kerja pagi, aku yang telah lama tidak bertemu dengan Alfi, karena jam kerja kami sudah berbeda, akhirnya kami dapat bertemu lagi, di kantin. Dia menanyakan kepadaku "lu kemana aja, kirain udah ngundurin diri lu! Gak keliatan udah dua minggu!" kata dia agak sedikit marah. "aku udah masuk shift Al, jam kerja kita jadi beda, maaf gak ngasih tau sebelumnya". "Euh gapapa" kata Alfi. "eh Alfi mau makan atau udah makan?" tanyaku. "gua udah makan, ini mau ngerokok" jawabnya. "oh ya udah kalo gitu aku makan dulu ya". "oke sip" katanya. Aku senang dia masih ada di sini. Setelah pertemuan itu, aku jadi jarang melihatnya lagi, kita juga kan sudah beda jam kerja, terus tempat kerjanya juga beda jadi jarang ketemu, tapi ada lah sekali dua kali dia mampir ke atas untuk memberikan berkas kepada staff di atas sehingga kami masih bisa saling bersahutan.
Di shift pagi selanjutnya (2 minggu setelah itu), aku bekerja seperti biasa dengan senior rekan kerjaku itu, tapi situasinya sekarang telah beda kami sekarang agak sedikit akrab. Tapi tahu tidak? Akibat dari kedekatan kami, aku merasa agak jijik maksudku kan aku sudah terbiasa dengan sifat galaknya tapi dia malah menjadi baik kan agak aneh ya?😅 tapi aku sangat bersyukur dia telah menganggapku ada. Kadang-kadang,  kami juga berlomba siapa yang lebih cepat duluan.
Di hari itu, cuaca agak mendung, aku melihat lagi temanku, Alfi, namun sekarang dia bersama dengan Indra, tentu saja aku kaget, dia mau ngapain? Apa mau masuk lagi kah? Indra melambaikan tangannya kepadaku. Alfi hanya melihatku dan tersenyum, kutanya kepada Alfi dengan isyarat mulutku saja, "kenapa?" kataku, "keluar" kata Alfi (dia juga menggunakan bahasa Isyarat mulut). Aku bingung~ hah? maksudnya apaan sih "apa? Aku gak ngerti" aku bertanya lagi "mau keluar, mau ngundurin diri" setelah kata itu keluar kini aku paham maksudnya. Aku terkejut dan keheranan "hah? Beneran dia mau ngundurin diri? Ah gimana ini kalo aku ke sana aku akan dimarahi, kalo aku tidak ke sana aku akan keheranan" pikirku dalam hati. kenapa dia benar-benar melakukan itu, aku tidak terlalu fokus kepada mereka karena banyak yang harus aku kerjakan saat itu, aku hanya melihat mereka pergi setelah meminta tanda tangan dari kepala pabrik. Aku hanya melihat anggukan mereka yang mengibaratkan "selamat tinggal" dan aku membalas dengan anggukan pula dengan ekspresi sedihku. Aku benar-benar sangat sedih hingga saat ini juga, namanya juga teman segenerasi, teman seperjuangan, teman yang sudah kuanggap sebagai saudara sendiri melihatnya pergi tentu sedih, apalagi kami (aku dan Alfi) pernah berjanji untuk pergi ke Alun-alun Bandung pada saat malam hari setelah gajian. Tapi tak bisa menepati janji, Membayangkan kita tidak akan pernah bertemu lagi dengannya, satu pabrik saja sudah sulit bertemu apalagi ini sudah berpisah, dan tidak tahu ada di mana sekarang masing-masing dari kami. Akhirnya aku kehilangan lagi temanku, dan tinggal sendirian di pabrik ini, yang pada awalnya kami selalu saling menunggu, akhirnya harus saling berpisah. Terima kasih temanku, kalian akan selalu aku ingat. Seharian itu aku terus terpikirkan mereka. Hingga pulang, aku mampir ke pos satpam (karena hujan besar sekali) dan bertanya kepada pak satpam "pak tadi ada yang pulang duluan karena mengundurkan diri ya pak?" tanyaku. "iya, si Alfi sama Indra" jawab beliau. "mereka itu temanku pak😩, sedih ya ketika kita masuk kesini bersama tapi keluar di waktu berbeda" curhatanku. "iya Ryan.. Gapapa itu mereka telah memilih jalan mereka sendiri" kata beliau. Aku hanya mengangguk saja.
"drrrrrssssshhhhhh..." Hujan masih turun deras sekali, tapi aku tetap ingin pulang dan cepat beristirahat karena sangat capek, akhirnya aku berlari saja menembus hujan lalu menunggu angkot di tempat teduh. Setelah kira-kira pukul 14.30 aku mendapatkan angkot dan bergegas pulang. Sesampainya di rumah aku langsung mandi kemudian istirahat. Sambil istirahat aku mencoba menghubungi mereka, tapi mereka tidak ada balasan hingga hari esok dan esoknya lagi. Bahkan setelah seminggu kemudian aku chat pun dia tidak membalasnya, hanya membacanya saja.
Hari-hariku berlalu begitu saja, semakin lama semakin lupa, dan aku semakin kuat (mental) agar tidak terlalu memikirkan kejadian saat itu. Aku juga menemukan hal baru, peraturan baru, orang baru dan ilmu lainnya. Hubunganku dengan temanku itu tidak akrab lagi, aku pernah menyapanya lagi di aplikasi chat, dia tidak menjawabku, dia hanya membacanya ya sudahlah mungkin dia memang sudah lupa aku, dan sejak saat itu aku tidak lagi bertukar kabar dengan mereka.
Aku mulai menikmati bekerja di sini, orang-orang shift lain pun sekarang sudah banyak yang menjadi temanku. Meski tidak seakrab temanku (Alfi dan Indra) itu.
Di pekerjaan ini, meskipun aku kadang menemukan masalah, menemui rintangan aku akan tetap berusaha keras, demi masa depanku! Meski kadang berpikir untuk berhenti itu selalu ada karena tersiksa oleh jam kerja yang wuuuhhh😅
Setelah bekerja aku makin manja lho, maksudku manja karena harus tidur cukup tidak boleh bergadang lagi, jadi tidak ada alasan orang lain marah karena jam tidurku yang aneh itu.
Uuhhh Jadi kangen waktu sekolah, hargai waktu ya!
Temanku T (Alfi) dan J (Indra) hai, semoga kalian membaca cerita ini.

Tamat~

Begini lah ceritaku teman, kehidupan pekerja tidaklah seindah yang kalian bayangkan, ya memang hari gajian adalah saat ditunggu tapi hari libur lebih kami harapkan hahah, selagi kalian masih  sekolah, selagi kalian mencari pekerjaan enjoy saja tapi carilah dengan serius, karena setelah bekerja kalian akan merindukan saat waktu luang itu lho, apalagi saat moment ramadhan aku sangat iri sekali ketika ada seseorang yang pulang kerja itu pulang kerumahnya ada Ibu, Ayah pasti sangat bahagia. Pesan dari cerita ini, tetap berteman, hargai pertemanan, nikmati waktu, jalani hidup apa adanya, berusaha keraslah! Tapi jangan sampai mati.

Maaf ya jika ceritanya agak enggak nyambung. Sambungin aja deh hehe.

Baca juga hal lainnya di blog ini ya.😆
Jika ada yang ingin bercerita, bisa di email saja, juga di:
Facebook Candla Wibawa
Line candlawibawa
Ig candlawibawa
Twitter candlawib

Jangan lupa juga lihat kanal Youtubeku ya di CANDLA WIBAWA

Terima kasih💙

Kehidupanku setelaj bekerja Tamat.

KAPAN? - Bagian Keempat

Judul: KAPAN? - Bagian Keempat
Penulis: CANDLA WIBAWA
Tanda: KAPAN - Bagian Ketiga

Aku senang memilikinya karena dari dulu aku ingin punya android untuk bisa BBMan bareng teman kelas, dan ketika sudah ada aku sangat bersyukur karena salah satu hal yang sangat aku ingin lakukan dengan teman kelas telah terkabul hehe.
Setelah sedang itu kami sekolah seperti biasanya, belajar, bersenang-senang, tertawa bersama, hingga UAS5 pun tiba begitupun dengan libur UAS5. Oh iya aku dikabarkan ranking dua Se-SMK 1 syukurlah alhamdulillah.
Saat libur UAS5 sekalian tahun baru 2017 aku dihubungi oleh senior ku saat aku prakerin kemarin katanya "ulin kadieu sambil bantuan didieu - Dut main ke sini sambil bantu-bantu di sini" begitu katanya. Tapi aku rasa aku tidak mau karena aku ingin bantu-bantu ibu bapak di sini, akhirnya aku tolak. Tiba-tiba aku mendapat kabar dan tentu saja aku terkejut karena katanya sih saat libur tahun baru 2017 itu, mereka pergi ke pantai. Ah padahal aku sangat ingin sekali pergi ke pantai. Aku baru sekali dan itu juga karena ada Pameran Teknologi di Pangandaran, itu pertama kalinya tapi syukurlah karena itu gratis jadi semuanya ditanggung oleh pihak sekolah hahaha. Oh iya, berangkat ke Pangandaran itu saat hari ketiga setelah sidang atau hari rabu, yah.. semoga kedepannya masih ada kesempatan untuk ke pantai amin.
Akhir liburan tahun baru pun tiba, aku juga teman-teman kembali bersekolah kami belajar seperti biasanya, ada satu hal yang selalu teringat ketika belajar di bengkel, si anak baru itu selalu saja memelukku dari belakang bahkan bukan dia saja, Aditya juga, Anton juga astaga tapi aku biarkan karena kami kan teman kelas, aku pikir bahwa itu tandanya kami sangat akrab satu sama lain, ditambah aku harus menikmati waktu itu, karena itu adalah tahun terakhir kami bersama. Pada tahun akhir ini aku ingin banyak membuat kenangan dengan teman kelas, tertawa bersama bahkan foto bersama, ya karena saat tahun pertama dan tahun kedua aku tidak ada foto sekalipun dengan mereka "aku harus ada kenangan dengan teman kelas di akhir ini" begitu kataku. Lalu kemudian "aku ingin berfoto dengan kamu hanya berdua atau 2 shoot (itu adalah cara fans JKT48 berbicara) hehehe" itu yang kukatakan kepada setiap orang di kelas lalu mereka pun bilang "heeh hayu engke urang foto duaan bareng - iya iya lakukan, nanti kita foto berdua bareng ya" tapi nyatanya foto itu tidak pernah terjadi, aku sedih tapi aku tidak menyerah sampai situ "baiklah ku kira aku harus memberikan kenangan kepada mereka" kataku dalam lamunan ku. Aku lalu membeli HVS terus menuliskan kata-kata "sebentar lagi kita akan berpisah ya, UN, Kelulusan, Upacara Perpisahan, semuanya akan datang berturut-turut. Aku hanya ingin mempunyai kenangan dari kalian dan memberikan kenangan untuk kalian, jadi aku menulis surat ini "terima kasih telah ada dalam hidupku selama 3 tahun ini, maaf karena aku tidak bersikap baik kepada kalian dan terima kasih atas kebahagiaan, candaan, lawakan, yang telah kalian berikan padaku. Aku jadi mengerti arti pertemanan berkat kalian dan karena itu juga, aku jadi tidak ingin berpisah dengan kalian. Tapi kita harus tetap menjalani hidup ini kan? Kita juga akan mengepakkan sayap masing-masing, berjalan di jalan masing-masing, tapi meskipun begitu... kita tetap berada di langit yang sama kan? hehe. Saat ini aku hanya bisa tertawa mengejek diriku sendiri, karena tahun pertama dan kedua sangat buruk bagiku mengingat kurang bersahabat nya aku saat itu. Maaf dan terima kasih. Kalian akan selalu ada di dalam kenanganku, aku harap aku juga bisa selalu ada dalam kenangan kalian. Bisa bertemu kalian adalah hal terindah dalam masa mudaku, terima kasih, maaf, dan sampai jumpa kembali"" begitulah kira-kira. Tapi pada akhirnya aku tidak mengirimkan hal terakhir itu, aku malu masa laki-laki bersikap seperti itu! lebay padahal aku menuliskan 4 sampai lima lembar kata-kata seperti itu untuk diberikan pada teman terdekat ku, ya mungkin kalau masih ada suratnya aku berjanji akan memberikan itu suatu saat nanti. Selain itu aku juga membuat video tapi lagu latar belakangnya SKE48 - mae no meri, ya tentu saja teman-teman ada tidak suka, tapi meskipun begitu banyak juga yang memintanya.
Setelah beberapa minggu dengan jam tambahan untuk UN akhirnya salah satu dari hal yang berturut-turut pun tiba, yaitu UN. "Kalian adalah angkatan pertama dan generasi pertama yang melaksanakan UN ini" kata pak kepala sekolah, pasalnya ini adalah UN yang berbasis komputer atau UNBK, (ya sebenarnya biasa saja sih kalau menurutku hehehe) dan sekolah kami itu termasuk satu-satunya sekolah yang melaksanakan UNBK di daerah kami. SMAN 3 atau tempat Belia sekolah, SMA PGRI, MAN 1, mereka tidak melaksanakan UNBK, termasuk SMA, SMK, MA daerah kota juga sedikit yang melaksanakan UNBK. UNBK dilaksanakan 4 hari. Sedihnya kami beda kelas saat itu, dari Abimanyu sampai Awalludin (absen nomor 9) berada di ruang 01, dari Candra Wibawa (aku, absen nomor 10) sampai Tika berada di ruang 02, dan satu-satunya teman kelas kami yaitu Wanda Sera, dia jam sore atau shift tiga yaitu dimulai pukul 14.00 dia di ruang 01. Ya, kami terpecah, sangat menyedihkan bagiku. Saat sedang UNBK kami enjoy melaksankannya, semuanya berjalan lancar hingga hari keempat, hari terakhir, ini adalah hal paling berat karena entah kapan kami bertemu lagi di hari yang tidak efektif setelah UN. Di hari terakhir ini aku melihat waktu di monitor tinggal 20 menit lagi, aku sedih berkaca-kaca karena 20 menit terakhir bersama teman-teman, "astaga sedih sekali" kataku, aku pun mengobrol dengan Dede Mamay, salah satu teman baikku. Mengobrol di saat terakhir. Kami mengobrol ngelantur ke sana kemari, saking sedihnya aku hanya bisa membendung air mataku ini dengan kelopak mataku "jangan jatuh, kumohon jangan jatuh" aku berkata seperti itu dalam hatiku. Ketika ku rasa kelopak mata ini tidak kuat membendung lagi, aku berpura-pura menguap sehingga air mata pun jatuh, setidaknya itu tidak membuatku terlihat cengeng di depan temanku itu. Saat aku berbincang dengan Mamay, terus ada temanku yang lain yang mengajak berbincang si Mamay ini, aku pun berhenti dan memandang ke seluruh temanku, perasaan sedih, ingin menangis, wajah memanas, itulah yang kurasakan saat itu. Aku ingin sekali waktu berhenti, aku ingin lebih lama bersama teman kelasku aku ingin kembali bercanda, tertawa, membayangkan esok tetap bertemu, tetap nongkrong, tetap menulis, menyimak, berisik, di dalam kelas, itu membuatku semakin bersedih pada saat 20 menit terakhir itu. Aku terus memperhatikan waktu yang ada di monitor berharap waktu agar lebih lama kalau terus diperhatikan, tinggal 10 menit lagi, tapi "silahkan logout kalau kalian telah selesai mengerjakan soal tersebut" pemberitahuan dari pengawas UN, ya tentu saja semuanya bergegas logout dan berdoa, lalu berpamitan.
Di hari terakhir waktu itu, aku ingin pulang bersama teman-temanku memandang wajah-wajah mereka untuk disimpan di memoriku sampai hari kelulusan tiba. Anehnya, lebih kebetulan sih, aku berpapasan dengan Wanda Sera, adanya kesempatan itu aku pun bersalaman dan berkata "semangat yah semoga lancar" dia pun mengangguk dan menuju ruangannya. Aku pun tak lupa memandang wajahnya untuk kusimpan di memoriku bersama teman kelas yang lain.
Beberapa hari kemudian atau mungkin dua minggu kemudian, hari kelulusan pun tiba, Ya Tuhan, aku sangat sedih. Tanggal 02 Mei 2017, kami akan segera lulus. Teman kelas 97% mengikuti "Konvoi" kelulusan, aku yang datang pagi-pagi sekali merasa kecewa, aku kira kami akan bertemu dan membuat kenangan, tertawa, bercanda, tapi hanya ada aku di sekolah ada juga yang belum berangkat dari rumahnya dan dengan alasan lainnya, Akhirnya akupun berkeliling di sekolah melihat tempat-tempat, ruang kelas yang sering kami gunakan berkumpul, melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada saat itu. Ketika aku di lantai dua di ruang (mungkin ruang) 12, mengingat 3 tahun kebelakang seperti ada film di hadapanku, teman-teman berkumpul, berisik, menyimak, menulis, belajar, saling mencontek sedang terjadi di hadapanku, aku hanya tersenyum, bersedih ketika melamunkan hal itu. Lamunan yang terkoneksi dengan kenangan yang direkam oleh mataku. Aku sangat berharap dapat melakukan berbagai hal tersebut dengan teman kelasku ini, suatu saat nanti.
Cuaca mendung saat itu, Jam menunjukkan pukul 12.00 kelulusan pun belum dimulai, teman sekelas lumayan banyak berdatangan tapi pergi lagi karena tahu kelulusan nanti pukul 17.00. kurasa mukaku mulai kusam, berminyak, rambut sudah kering seperti tidak keramas tiga hari haha.
Agak sore, dan teman-teman mulai berdatangan, Kelulusan pun dimulai kira-kira waktu itu pukul 17.00, kata sambutan dari bapak YPK SANTANA, juga kepala sekolah mengawali hari kelulusan kami, eh mungkin sore kelulusan kami hehehe. Pembagian surat kelulusan kami dibagikan oleh Pak Fahmi, beliau adalah Guru Prakarya kami saat kelas 10. Di hari penting begitu juga ada saja yang telat menerima surat kelulusan mereka, padahal kukira kami dapat bersama-sama, komplit juga, setelah selesai pembagian kami pun pulang entah apa yang terjadi setelah itu aku lupa lagi hehehe.

~~BERSAMBUNG~~
Bagaimana? Maaf karena banyak salah huruf, ceritanya membosankan, bahasanya juga ada yang formal dan informal. Tatabahasanya juga acak-acakan. Jadi mohon maaf ya. Alur cerita, penggunaan katanya juga masih sangat buruk. Mohon pendapatnya, silahkan dikomentar kalau berkenan.☺
Terimakasih dan Mohon maaf. Sampai jumpa kapan pun ya.

SELANJUTNYA:
KAPAN? - Bagian 5
MASA LALU - Bagian 5

PERHATIAN! Ini hanya cerita fiktif belaka, hanya saja saya menamakan para tokoh dengan orang-orang nyata yang ada di kehidupan saya agar saya lebih mudah menceritakannya. Terima kasih atas perhatiannya.

Thursday, 25 October 2018

KAPAN - Bagian ketiga

Judul: KAPAN? - Bagian 3
Penulis: CANDLA WIBAWA
Tanda: KAPAN - Bagian 2

Setelah Isya, aku pun pamit "terimakasih dan mohon maafkan Saya, karena Saya selalu merepotkan kalian semua". "Heeh, sami-sami, ati-atinya Dut. - iya sama-sama Dut, hati-hati ya." akupun bersalaman dan bergegas keluar hingga “Dut, kéla dagoan urang anterkeun ku urang - Dut, tunggu bentar biar gua anterin” kata salah satu seniorku (senior paling muda) Aku tentu menolaknya, aku tidak mau merepotkan dan tidak ingin perpisahan ini menjadi semakin menyedihkan. Tapi yah.. Namanya juga senior aku pun dipaksa naik dan diantarkan sampai depan gang rumah kakakku. Aku akhirnya berpamitan, bersalaman, minta maaf kepada dia karena selalu tidak sopan dan selalu merepotkannya, dan dalam hati pun aku berharap aku dapat bertemu lagi dengannya suatu saat nanti. -Prakerin Selesai- Prakerin telah selesai, sesuatu yang awalnya aku tidak suka dan aku takutkan, pada akhirnya aku malah bersedih karena ini berakhir, yang aku sedihkan itu kenangan kebaikan Pembimbing dan para seniorku. Tentang kepulanganku aku berbohong yang awalnya bilang akan pulang hari Sabtu 30 September 2016, sebenarnya sih memang akan pulang pada tanggal itu, tapi kakak-kakakku memaksaku untuk pulang hari minggu. Sialan!. Esok harinya aku pulang dengan banyaknya barang bawaan (makanan) untuk orang tuaku dari mereka. Aku pulang naik kereta, pukul 15.00 WIB kereta sudah berangkat waktu itu. Menuju stasiun kereta aku naik angkot, di dalam angkot aku menelepon temanku Belia (Belia Desyana Nursesa). “Hai lagi ngapain?” kataku, Belia pun menjawab “Cacan di mana? Kapan pulang?” awalnya aku akan menjawab masih lama, tapi karena aku tidak ingin hal itu menjadi kenyataan (ucapan adalah do’a) aku pun menjawab bahwa aku malam ini pulang dan berniat untuk mampir dulu ke rumahnya, terdengar dia sangat bahagia saat itu. Keasyikan ngobrol di angkot tak sadar aku telah sampai di Stasiun Cimindi, akhirnya aku matikan panggilanku dan memesan tiket lalu naik kereta.
Dalam kereta aku sangat senang karena aku akan bertemu Ibu, Bapak, Belia dan teman kelasku hingga perasaan bingung pun muncul ketika hujan deras turun dalam perjalan di kereta, aku bingung apa aku mampir dulu atau tidak ke rumah Belia, setelah lama berpikir aku pun menelepon dia dan memutuskan untuk tidak jadi mampir ke rumahnya, tentu saja dia marah dan menutup panggilan dariku. Aku tidak mengambil pusing masalah itu, aku menikmati saat-saat seperti ini, hujan, hangat, rame😊 sambil dalam lamunan, tak sadar bahwa sebentar lagi aku akan sampai di stasiun akhir, lalu aku bersiap-siap kemudian turun, di sana aku berpikir “mampir atau tidak ya?” tapi entah kenapa kakiku ingin berjalan saja dan tidak menghiraukan tukang ojek yang menawariku ojek. Akhirnya sambil berjalan kaki, pukul 18.00 WIB jarak 1 km, hujan gerimis, barang bawaan yang berat, sepatu bolong aku pergi menuju rumah Belia. Setelah sampai di depan rumahnya, kubuka pagar rumahnya kukira tidak akan ada yang tersadar eh nyatanya Ibunya Belia membuka pintu sambil berkata “Bel, ka dieu ieu Candra - Bel, ke sini ini Candra”. Yah aku gagal deh ngasih kejutan ke Belia, kataku dalam hati. “Cacan cenah moal ka dieu - Cacan katanya gak bakalan ke sini” . “Hehe iya nih, tepati janji lah, sekalian aku ikut Sholat deh” . “Oh heem atuh kadieu - oh iya ayo masuk Can”. Setelah itu aku masuk, bersalaman dengan ibu dan neneknya (kebetulan saat itu ada neneknya), langsung ke kamar mandi, wudhu dan sholat. Selesai itu aku langsung pamitan dan pulang pukul 19.30 WIB. Saat itu Belia mengantarku sampai jalan raya, kami mengobrol seru di sepanjang jalan, aku harap saat itu waktu agak lama, atau jalan makin panjang karena aku kangen banget sama dia. Setelah tiba di tepi jalan aku takut tidak ada Angkot, maklum di daerahku itu pukul 17.30 WIB saja, sudah susah atau malah mungkin sudah tidak ada angkot, awalnya mau naik ojek tapi tidak ada, aku tenang tidak panik hingga dia pun berbicara “kumaha mun euweuh siah? - gimana kalo gak ada lho?”. “haha mungkin jalan kaki” jawabku santai. Tak lama kemudian muncul lah angkot, dengan senang dan sekuat tenaga aku melambaikan tangan agar angkot berhenti, (duh saking senangnya). Akhirnya aku pamitan kepada Belia “sampai jumpa” kataku. “heem dah - iya dadah” balasnya. Angkot melaju dengan santainya, tidak ada siapa-siapa di dalamnya, aku ada di kursi belakang mana gelap lagi duh, di jalanan aku sambil melihat-lihat sekitar “ternyata daerahku kalau malam gelap ya, meski jalan raya sekalipun” gumamku. Kira-kira 10 menit berlalu aku pun sampai di depan gang rumahku, aku membayar ongkos dan berlari saking senangnya akan bertemu dengan ibu dan bapak. Ketika sampai di depan rumah, aku mengetuk pintu kaca rumah kami dan mengucap salam dengan suara beda, awalnya ibu tidak tahu itu aku, namun ketika dibuka beliau tahu itu aku dan beliau menangis bahagia. Aku pun bersalaman, memeluk ibuku dan itu pertama kalinya aku memeluk ibuku, aku masuk, tiduran di lantai seperti biasa, tentunya ganti baju dan memberikan oleh-oleh dulu sebelumnya, melakukan ini, itu, dan Isya pun tiba, bapakku datang dari mesjid, kami bersalaman dan mengobrol sebentar, karena aku besoknya harus pergi ke sekolah, pukul 20.45 pun aku sudah tertidur.
 Pagi pun tiba, aku ke sekolah untuk mendaftarkan UTS 5 ku, setibanya di sekolah aku bertemu dengan teman kelas, dia Aditiya (Aditiya Robi Iskandar) ah senangnya kami ngobrol ngaler ngidul, sambil melihat jadwal UTS 5 ku ternyata kebagian jam siang (pukul 10) . Setelah itu aku pulang bareng Aditiya kami pun ngobrol lagi hehe maklum lah kangen teman. Setelah sesampainya di depan gang jalan rumahku kami berpisah, dan “sampai jumpa nanti siang” kata dia. “heem makasih ya” jawabku, lalu aku pun kembali ke rumah. Pukul 09.15 aku berangkat lagi ke sekolah, sesampainya di sana aku bertemu dengan teman-teman kelasku, argh salah satu kebahagiaanku😆. Kami mengobrol, bercanda dan bersenang-senang. Hingga “teng..teng..teng..teng…. Teng..teng..teng..teng…..” Bel masuk tanda ujian pun berbunyi dan UTS 5 pun dimulai! Tapi sih anehnya saking senangnya kami bertemu lagi dengan teman kelas juga guru, UTS pun berisik hahah (jangan ditiru ya). UTS itu kami lakukan selama 4 hari. Di hari terakhir UTS (Kamis 06 Oktober 2016) aku pergi bareng Belia ke Pusat perbelanjaan di kota kami untuk beli ponsel buat aku hehe.. Kami berangkat pukul 14.00 dan pulang pukul 17.30 saking jauhnya, dan kami bisa dibilang sangat berani karena saat itu kami tidak memakai helm, padahal itu jalan kota hahah. Singkat cerita kami pulanh dan aku berterima kasih karena dia telah memberikan dukungan kepadaku, oh iya uang untuk membeli ponsel ini adalah uang hasil aku Prakerin kemarin (terima kasih Pembimbing dan para seniorku). Hari Jum’at sekolah tidak efektif bagi kelas XII, mungkin itu diberikan sebagai waktu istirahat untuk kami, karena Hari Sabtunya kami harus Sidang Prakerin. Mengecewakan, aku datang pukul 06.00 WIB, tapi malah dipanggil pukul 15.00 WIB, kan kesal, teman kelas yang dari huruf A sampai nomer 7 sudah selesai, sedangkan aku nomor 10 dan belum dimulai kesalnya, tapi enak sih, pulang sore heheh. Aku pun berfoto dengan ponsel baruku ini. Aku senang memilikinya karena dari dulu aku ingin punya android untuk bisa BBMan bareng teman kelas, dan ketika sudah ada aku sangat bersyukur karena salah satu hal yang sangat aku ingin lakukan dengan teman kelas telah terkabul hehe.


 ~~BERSAMBUNG~~ Bagaimana? Maaf karena banyak salah huruf, ceritanya membosankan, bahasanya juga ada yang formal dan informal. Tatabahasanya juga acak-acakan. Jadi mohon maaf ya. Alur cerita, penggunaan katanya juga masih sangat buruk. Mohon pendapatnya, silahkan dikomentar kalau berkenan.☺
Terimakasih dan Mohon maaf. Sampai jumpa kapan pun ya.

 SELANJUTNYA:
KAPAN? - Bagian 4
MASA LALU - Bagian 4